5 Trik Karyawan Milenial Betah Kerja? Beri Jenis Kompensasi Ini!
Karyawan milenial betah kerja
Karyawan milenial betah kerja? Susah-susah gampang dalam mengatur karyawan dari generasi milenial. Meskipun di dalam dunia kerja yang terus berkembang saat ini, generasi milenial telah menjadi kekuatan yang signifikan bagi pertumbuhan perusahaan, apalagi untuk perusahaan yang sedang bertransisi ke arah digital.
Kompensasi mencari hal yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan retensi karyawan. Namun, berbeda dengan karyawan dari generasi sebelumnya, karyawan milienial memiliki preferensi kompensasi yang berbeda. Untuk membuat karyawan milenial betah kerja, membuat mereka terus termotivasi dan berinovatif dalam bekerja, perusahaan harus mampu memahami jenis-jenis kompensasi seperti apa yang disukai oleh mereka.
Karena, kompensasi yang diberikan harus menarik dan benar-benar dibutuhkan oleh karyawan milenial saat ini. Baik itu cuti, bonus insentif, fleksibilitas kerja dan lainnya, semua harus direncanakan dengan baik dan sebagai HRD, Anda juga tidak bisa menyamaratakan jenis kompensasi karyawan generasi milenial dengan generasi sebelumnya.
Kompensasi yang adil dan menarik memiliki peran penting untuk membuat karyawan milenial betah kerja sehingga tingkat retensi di perusahaan bisa dipertahankan. Generasi milenial cenderung mencari kompensasi yang tidak hanya terbatas pada gaji, tetapi juga menekankan pada nilai-nilai tambahan dan keseimbangan kerja dan hidup atau yang saat ini dikenal dengan sebutan Work Life Balance.
Dengan memberikan kompensasi yang sesuai dengan preferensi mereka, bukan hanya membuat karyawan milenial betah kerja, tetapi juga mampu menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan positif bagi karyawan milenial.
Lalu, apa saja jenis-jenis kompensasi yang disukai oleh para karyawan generasi milenial supaya karyawan milenial betah kerja di perusahaan dan tingkat turnover dapat ditekan? Simak ulasannya di bawah ini.
Insentif Kinerja
Karyawan milenial memiliki semangat kerja yang baik, apalagi jika Anda dapat memberikan penghargaan kepada karyawan generasi milenial dengan kompensasi berupa insentif atas kinerja baik yang telah mereka berikan bagi perusahaan.
Program insentif yang jelas dan terkait dengan pencapaian target kerja dapat memotivasi mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik. Selain gaji yang kompetitif, perusahaan dapat menawarkan insentif berdasarkan pencapaian target atau kinerja, bonus berdasarkan prestasi, atau program saham karyawan. Dengan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk meraih kestabilan finansial, perusahaan dapat memotivasi mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Kesempatan Pengembangan Karir (Upskilling)
Karyawan milenial ingin terus berkembang dan mendapatkan kesempatan untuk naik pangkat dalam karir mereka. Karyawan milenial juga ingin terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka.
Untuk itu, agar karyawan milenial betah kerja dan tidak mengajukan pengunduran diri lebih cepat, perusahaan bisa berinisiatif untuk menyediakan program pengembangan karir seperti workshop, sertifikasi atau pelatihan. Dengan kesempatan mobilitas karir yang jelas tentu akan memotivasi karyawan milenial untuk tetap berkontribusi dan berkembang di perusahaan tersebut.
Di sisi lain, memberikan kesempatan belajar dan pengembangan, perusahaan dapat memperkuat karyawan milenial dan meningkatkan kualitas tim kerja.
Fleksibilitas Kerja
Pandemi membuat karyawan mulai mengenal pola bekerja baru yang menurut mereka jauh lebih efektif, seperti kerja dengan remote (Remote Working) kerja dengan Hybrid (Hybrid Working) sampai istilah yang sudah sering Anda dengar saat masa pandemi dulu yaitu Work From Home (WFH) atau bekerja di rumah.
Inilah yang disebut dengan fleksibilitas kerja yang dibutuhkan karyawan milenial saat ini. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, sehingga membuat karyawan milenial betah kerja di perusahaan.
Budaya Perusahaan yang Positif
Karyawan milenial betah kerja salah satunya juga karena adanya faktor budaya perusahaan yang positif sehingga mereka bekerja dalam lingkungan yang sehat dan suportif.
Karyawan milenial mencari lingkungan kerja yang positif dan inklusif. Budaya perusahaan yang mempromosikan kerjasama, kolaborasi, dan saling menghargai akan membuat mereka merasa nyaman dan betah. Kebijakan dan praktik perusahaan yang mendukung keberagaman, keseimbangan kerja-hidup, serta adanya kesempatan untuk berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan juga sangat dihargai oleh karyawan milenial.
Dukungan Kesejahteraan Karyawan
Terakhir adalah perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan karyawan, baik fisik maupun mental, akan menciptakan lingkungan kerja yang baik. Kebijakan kesehatan dan kebugaran, program dukungan kesejahteraan mental, asuransi kesehatan yang komprehensif, serta kesempatan cuti yang adil adalah beberapa bentuk dukungan kesejahteraan yang diapresiasi oleh karyawan milenial.
Dukungan kesejahteraan karyawan bisa berupa fasilitas asuransi kesehatan dan jiwa seperti BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan dan lainnya.
Itulah dia jenis-jenis kompensasi yang bisa membuat karyawan milenial betah kerja di perusahaan. Kebijakan kompensasi yang baik juga dapat meningkatkan tingkat kepuasan kerja karyawan milenial. Ketika mereka merasa dihargai dan diberikan imbalan yang pantas, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan mereka dan lebih cenderung untuk tetap berada di perusahaan tersebut.
Dalam era kerja yang didominasi oleh karyawan milenial, perusahaan perlu memahami preferensi dan kebutuhan mereka dalam hal kompensasi. Dengan menerapkan kebijakan kompensasi yang baik, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang menarik, memotivasi, dan mempertahankan karyawan milenial yang berkualitas.
Dapatkan informasi terupdate tentang Human Resource dan Bisnis hanya di Master Kinerja. Ikuti juga pelatihan bersertifikasi BNSP dari pemerintah, Sertifikasi Human Resource Manager bersama BNSP dan Master Kinerja. Klik disini untuk informasi lebih lanjut.