Konflik yang Biasa Terjadi antara Karyawan dan Perusahaan

Konflik yang Biasa Terjadi antara Karyawan dan Perusahaan

Konflik antara karyawan dan perusahaan adalah hal yang tidak dapat dihindari dalam dunia kerja. Terutama jika karyawan dan perusahaan belum menyamakan tujuan mereka dalam bekerja. Oleh karena itu, sebagai HR Anda harus bisa menjadi penengah untuk komunikasi antara karyawan dan perusahaan.

Perusahaan tidak boleh melihat karyawan sebagai orang yang bisa disuruh seenaknnya karena berada di bawah naungan perusahaannya. Begitu pula karyawan tidak boleh bertindak seenaknnya karena merasa mereka dibutuhkan oleh perusahaan.

Artikel ini akan menjelaskan beberapa konflik yang biasa terjadi antara karyawan dan perusahaan, agar anda sebagai HR dapat mencegah atau menangani masalah seperti ini di masa depan.

Jam kerja

Konflik masalah jam kerja seperti lembur atau keterlambatan bisa menjadi maslah yang besar jika tidak ditangani dengan benar. Perusahaan harus mengatur waktu kehadiran dan pulang kerja. Perusahaan harus memiliki absensi untuk merekam kehadiran karyawan dari jam masuk sampai jam keluar kantor. Waktu kehadiran sebaiknya dituliskan juga dalam kontrak kerja agar karyawan tahu dan bisa menjalankannya seusai dengan apa yang sudha ditandatangani.

Perbedaan pendapat antara karyawan dan perusahaan sering terjadi. Jika hal ini terjadi, Anda sebagai HR harus bisa menengahi dan juga menganalisa letak masalah yang terjadi. Anda harus tahu peraturan yang berkaitan dengan jam kerja agar bisa menjadi penengah anatar karyawan dan perusahaan.

Untuk menghindari terjadinya masalah, Anda bisa mengingatkan kembali karyawan mengenai peraturan jam kerja agar kejadian seperti yang tidak diinginkan tidak terulang kembali. Anda bisa menulis ulang peraturan jam kerja yang kemudian dikirimkan kepada seluruh anggota perusahaan, atau bisa dengan mencetak peraturan jam kerja dan menempelkannya diruang kerja agar karyawan selalu ingat.

Izin dan cuti

Izin dan cuti merupakan hak setiap karyawan. Biasanya karyawan memiliki jatah cuti sebanyak 12 kali dalam setahun setelah satu tahun bekerja. Begitu pula dengan izin, jika karyawan sedang sakit atau memiliki urusan mendesak, maka perusahaan harus memberikan izin tidak masuk atau masuk setengah hari untuk karyawan.

Tetapi kadang saat karyawan ingin meminta izin atau cuti perusahan tidak mengizinkan. Karenanya akan timbul masalah antara karyawan dan perusahaan. Sebagai HR, Anda harus bisa menjadi penengah antara karyawan dan perusahaan.

Jika hal ini terjadi, Anda harus bisa bantu mengkomunikasian dan berdiskusi antar kedua belah pihak. Anda harus tahu apa alasan karyawan meminta izin atau cuti dan juga mengapa perusahaan menolaknya. Anda juga bisa membantu mengatur waktu cuti karyawan dari jauh-jauh hari agar karyawan bisa memberi konfirmasi lebih awal atau bisa mengatur kembali jadwal cuti bila perusahaan kurang berkenan. Begitu pula jika karyawan ingin izin karena suatu hal seperti sakit atau ada urusan mendesak, karyawan harus memberikan penjelasan yang detail dan jelas agar perusahaan mempberikan izin untuk karyawan.

Gaji dan tunjangan

Gaji adalah hal yang paling krusial dalam hal pekerjaan, karena orang mencari pekerjaan untuk mendapatkan gaji. Oleh karena itu, sebagai HR Anda harus bisa mengatur masalah tentang gaji dengan matang.

Anda harus menjelaskan masalah gaji dan tunjangan dalam kontrak kerja agar karyawan mengetahui lebih dahulu tentang bagaimana mereka akan digaji. Anda juga harus memperhitungkan jumlah gaji yang akan diberikan dengan beban kerja agar karyawan mendapatkan jumlah gaji yang sesuai dengan kerja mereka.

Selain itu, anda harus membuat Struktur Skala Upah (SUU), struktur kenaikan gaji, dan tunjangan yang akan didapatkan agar karyawan tahu dan mengerti masalah gaji.

Konflik antar anggota kantor

Selain masalah terkait teknis pekerjaan, masalah pribadi anatar anggota juga kerap muncul dalam dunia kerja. Masalah yang terjadi di luar pekerjaan seperti perbedaan sudut pandang, masalah keluarga, masalah percintaan, atau bahkan masalah dalam bekerja sering terjadi.

Jika konflik ini terjadi, maka komunikasi dalam pekerjaan juga akan terhambat. Jika konflik membesar maka kemungkinan konflik yang awalnnya hanya perselisihan akan membesar jadi perkelahian.

Oleh karena itu, sebagai HR anda harus bisa membantu anggota untuk menyelesaikan masalah diantara mereka. Anda bisa mendengarkan pendapat dari kedua belah pihak untuk mencari tahu akar permasalahan atau jika ada salah paham, kemudian membantu mencarikan solusi yang adil.

Itu dia beberapa masalah yang sering muncul antara karyawan dan perusahaan. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak soal dunia HR, Anda bisa membaca artikel lainnya di website Master Kinerja. Ikuti juga berbagai kelas HR yang tersedia di Master Kinerja. Untuk daftar kelas di Master Kinerja, klik di sini!

Post a Comment