
Kerja Tim Tertata Eksekusi Tuntas dengan Job Mapping Dan Hierarchy
Pelajari cara menyusun peta jabatan dan hubungan antar posisi (job mapping dan hierarchy) untuk menciptakan struktur organisasi yang jelas, efektif, dan selaras dengan strategi bisnis.
Setiap organisasi yang sehat membutuhkan struktur yang jelas. Salah satu elemen penting dari struktur tersebut adalah peta jabatan dan hubungan antar posisi, atau sering disebut job mapping & hierarchy. Dokumen ini tidak hanya menampilkan siapa melapor kepada siapa, tapi juga menunjukkan bagaimana posisi-posisi dalam organisasi saling berkaitan dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan bersama. Dengan job mapping yang tersusun rapi, organisasi dapat meminimalkan konflik peran, memperjelas wewenang, dan mempermudah perencanaan karier serta pengembangan SDM secara menyeluruh.
Daftar Isi
1. Pengertian Job Mapping dan Hierarchy
Peta jabatan atau job mapping adalah representasi visual dan sistematis dari seluruh jabatan dalam organisasi, lengkap dengan hubungan pelaporan (reporting line) serta tingkatan (hierarki) dari setiap posisi. Pemetaan ini menjelaskan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa, serta bagaimana fungsi-fungsi antar posisi saling berinteraksi dalam alur kerja organisasi.
Job hierarchy sendiri merujuk pada tingkat kedudukan jabatan, mulai dari level eksekutif tertinggi hingga staf pelaksana.
2. Tujuan Penyusunan Job Mapping dalam Organisasi

Penyusunan peta jabatan memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:
- Memberikan kejelasan struktur organisasi
- Memetakan hubungan kerja dan alur pelaporan
- Menentukan jalur karier dan jenjang promosi
- Menjadi dasar untuk penyusunan struktur gaji dan kompetensi
- Mempermudah proses evaluasi beban kerja dan alokasi SDM
3. Komponen Utama dalam Peta Jabatan dan Hubungan Posisi

Peta jabatan yang baik mencakup:
- Nama jabatan
- Divisi/departemen/unit kerja
- Level jabatan (manajerial atau operasional)
- Hubungan pelaporan langsung (atasan dan bawahan)
- Hubungan kerja koordinatif (lintas fungsi/divisi)
4. Jenis Hubungan Jabatan: Vertikal vs Horizontal
- Vertikal (Garis Komando): Menunjukkan alur pelaporan dan tanggung jawab dari atasan ke bawahan. Misalnya: Manajer ➝ Supervisor ➝ Staff.
- Horizontal (Koordinatif): Menunjukkan hubungan kerja antara jabatan yang setara dari divisi berbeda. Misalnya: Staff Marketing ⇆ Staff Produksi dalam pengelolaan launching produk baru.
5. Langkah-Langkah Menyusun Peta Jabatan
Berikut tahapan sistematis dalam menyusun job mapping:
- Identifikasi seluruh jabatan yang ada dalam organisasi
- Klasifikasikan berdasarkan fungsi kerja dan divisi/unit
- Tentukan urutan level jabatan dari top level hingga pelaksana
- Tentukan hubungan pelaporan (reporting line) antar posisi
- Visualisasikan struktur dalam bentuk diagram atau org chart
- Validasi hasil pemetaan bersama pimpinan dan HR
- Dokumentasikan dan sosialisasikan ke seluruh unit kerja
6. Contoh Sederhana Struktur Job Mapping

7. Kapan Peta Jabatan Perlu Diperbarui?
Peta jabatan perlu diperbarui saat:
- Ada restrukturisasi organisasi
- Penambahan atau penghapusan unit kerja/jabatan baru
- Perubahan tanggung jawab yang signifikan
- Rotasi jabatan atau promosi massal
- Penyesuaian dengan strategi bisnis dan teknologi baru
8. Peran HR dan Manajemen dalam Proses Penyusunan

- HR bertugas memfasilitasi proses pemetaan, menyusun format, dan mengarsipkan struktur.
- Manajemen/Atasan Langsung bertanggung jawab menyampaikan perubahan struktural dan memastikan akurasi hubungan kerja.
Kolaborasi antara HR dan unit kerja menjadi krusial dalam menjaga akurasi dan relevansi peta jabatan.
9. Manfaat Strategis Peta Jabatan untuk Organisasi
- Memperjelas alur tanggung jawab dan pelaporan
- Menjadi dasar untuk perencanaan SDM, suksesi, dan promosi
- Mendukung efisiensi koordinasi antar divisi
- Menurunkan konflik peran dan duplikasi kerja
- Meningkatkan transparansi dalam manajemen organisasi
10. Kesimpulan dan Rekomendasi Implementasi
Peta jabatan bukan hanya sekadar gambar struktur, melainkan cerminan organisasi yang tertata, profesional, dan siap berkembang. Menyusun dan memperbarui peta jabatan secara berkala membantu organisasi dalam mengelola SDM, menyusun perencanaan strategis, serta memperjelas alur kerja dan otorisasi. Organisasi disarankan menggunakan tools visual seperti org chart digital dan mengintegrasikannya dalam sistem HR untuk memudahkan akses dan pembaruan.
Jika Anda masih bingung seputar Menyusun Uraian Jabatan, Anda bisa ikut Sertifikasi HR Manager untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian HR Manager. Dapatkan juga informasi menarik lainya di Instagram Master Kinerja.
Ditinjau oleh : Dr. Tri Utomo Wiganarto, MM