Inflasi Global Semakin Meningkat, Waspadai Bust Economy
Fenomena Bust Economy sedang terlihat di kondisi ekonomi dunia saat ini ditandai dengan munculnya boom and bust cycle. Ekonomi global telah mengalami fase pertumbuhan positif atau disebut juga Boom pada tahun 2019 silam, namun semua itu hanya bertahan sementara karena di awal tahun 2020, dunia harus menghadapi wabah yang mengguncang hampir seluruh sektor, tak terkecuali sektor ekonomi, yakni wabah COVID-19.
Beberapa negara bahkan harus menghadapi resesi ekonomi akibat dari wabah berkepanjangan ini. Namun, setelah hampir dua tahun berperang melawan COVID-19, akhirnya ekonomi global kembali mengalami pertumbuhan positif (boom) menuju ke arah pemulihan.
Meskipun resesi telah berhasil di gagalkan oleh beberapa negara, namun kondisi belum sepenuhnya pulih. Dunia tetap harus waspada karena bust economy bisa saja kembali melihat tren inflasi yang saat ini menjadi ‘musuh’ besar dunia.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegah Bust Economy? Baca artikel ini sampai habis.
Kontraksi Kebijakan Moneter (Contractionary Monetary Policy)
Kebijakan ini merupakan salah satu kebijakan yang paling populer untuk menanggulangi Bust Economy dan sering digunakan hampir di semua negara. Tujuan utama dari kebijakan itu adalah untuk mengurangi dan membatasi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan suku bunga acuan bank sentral.
Cara ini paling efektif dan terbukti sudah dilakukan oleh bank sentral di beberapa negara yang saat ini tengah dilanda inflasi tinggi. Contohnya saja seperti RBA atau Reserve Bank of Australia yang menaikkan suku bunga acuan mereka menjadi 0.85% pada 7 Juni 2022 dari sebelumnya 0.5%.
Ada juga bank sentral Amerika, The Federal Reserve yang menaikkan suku bunga acuan yang saat ini berada di kisaran 1.5% – 1.75% dari sebelumnya berada di 0.75%.
Perketat Reserve Requirement atau Giro Wajib Minimum
Dengan menaikkan tarif GWM, likuiditas bank menjadi berkurang karena dana mereka menjadi lebih banyak tersimpan di bank sentral. Akibatnya, kemampuan bank untuk memberikan pinjaman semakin terbatas.
Cara ini efektif untuk meredam permintaan kredit konsumtif yang menjadi salah satu pemicu naiknya inflasi.
inflasi.
Kebijakan Fiskal dengan Menaikkan Pajak Penghasilan, Barang dan Jasa
Cara terakhir untuk menekan Bust Economy dari inflasi adalah dengan menaikkan tarif pajak penghasilan maupun barang dan jasa tertentu yang tujuannya untuk mengerem tingkat konsumsi masyarakat. Penaikan tatif pajak itu dapat dilakukan untuk sementara sampai nanti kondisi sudah kembali normal.
Itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menekan Bust Economy pada sektor ekonomi global. Ikuti selalu perkembangan informasi mengenai bisnis global, human resource, leadership sampai Digital Marketing hanya di Master Kinerja.
Jangan lupa untuk ikut serta dalam program eksklusif bersertifikas BNSP, Sertifikasi Human Resource Manager bersama Master Kinerja dan BNSP. Klik disini untuk cari tahu info lebih lengkapnya.