
Mengidentifikasi Gap Kompetensi Berdasarkan Struktur SDM Saat Ini
Pelajari cara mengidentifikasi gap kompetensi SDM berdasarkan struktur organisasi saat ini untuk meningkatkan efektivitas pelatihan dan perencanaan pengembangan karyawan.
Dalam era persaingan yang semakin kompetitif sekarang, keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kesiapan dan kualitas sumber daya manusianya. Namun, sering kali ditemukan ketidaksesuaian antara kompetensi yang dimiliki karyawan dengan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas secara optimal. Proses identifikasi gap kompetensi berdasarkan struktur SDM saat ini menjadi langkah strategis untuk menjawab tantangan tersebut. Artikel ini membahas langkah-langkah sistematis dalam mengidentifikasi kesenjangan kompetensi agar perusahaan dapat mengambil keputusan berbasis data dan mengembangkan SDM secara tepat sasaran.
Daftar Isi
1. Pengertian Gap Kompetensi dan Struktur SDM

Gap kompetensi adalah perbedaan antara kemampuan atau keterampilan yang dimiliki karyawan saat ini dengan kompetensi yang seharusnya dimiliki sesuai dengan tuntutan pekerjaannya. Sedangkan struktur SDM mencakup susunan jabatan, tanggung jawab, dan relasi antarposisi dalam organisasi.
Gap ini dapat berupa kekurangan dalam keterampilan teknis seperti penggunaan perangkat lunak, maupun aspek non-teknis seperti komunikasi atau kepemimpinan. Memahami struktur SDM tidak hanya berarti melihat bagan organisasi, tetapi juga memahami strategi dan dinamika kerja di dalamnya. Pendekatan ini memungkinkan identifikasi gap dilakukan secara lebih kontekstual dan tepat sasaran, sesuai kebutuhan individu dan organisasi.
Baca juga : Peran Strategis Career Development & Succession Planning Untuk Mempersiapkan Masa Depan Organisasi |
2. Tujuan dan Manfaat Mengidentifikasi Gap Kompetensi

Mengidentifikasi gap kompetensi bertujuan untuk:
- Mengetahui kebutuhan pengembangan karyawan.
- Mengurangi risiko ketidakefisienan kerja.
- Meningkatkan kualitas rekrutmen dan promosi.
- Menyesuaikan program pelatihan dengan kebutuhan aktual.
- Meningkatkan kinerja organisasi secara menyeluruh.
3. Langkah-Langkah Identifikasi Gap Kompetensi

Berikut tahapan sistematisnya:
- Analisis Struktur SDM Saat Ini: Pelajari jabatan, tugas, dan kebutuhan kompetensi masing-masing posisi.
- Tentukan Standar Kompetensi: Rancang profil kompetensi berdasarkan kebutuhan strategis dan referensi industri.
- Evaluasi Kompetensi Individu: Gunakan tools seperti self-assessment, observasi, tes teknis, atau review atasan.
- Bandingkan dan Temukan Gap: Identifikasi perbedaan antara kompetensi aktual dan standar.
- Dokumentasi Gap Kompetensi: Catat dan petakan gap sesuai jabatan atau unit kerja.
- Susun Rencana Tindak Lanjut: Rancang pelatihan, mentoring, atau rekrutmen baru sesuai kebutuhan.
Baca juga : Maksimalkan Pembelajaran Dengan E-Learning Dan LMS: Panduan Lengkap Manajemen Pembelajaran Digital |
4. Contoh Matriks Gap Kompetensi
Jabatan | Kompetensi Diperlukan | Kompetensi Saat Ini | Gap Identifikasi |
---|---|---|---|
Admin HR | Microsoft Excel, HRIS | Excel Dasar | HRIS, Excel Lanjutan |
Sales Manager | Negosiasi, Leadership | Leadership | Negosiasi |
5. Rencana Tindak Lanjut Berdasarkan Hasil Gap

Beberapa strategi untuk mengatasi gap:
- Pelatihan Teknis: Untuk skill seperti software, sistem kerja, atau alat bantu kerja.
- Coaching & Mentoring: Untuk pengembangan soft skill seperti kepemimpinan dan komunikasi.
- Job Rotation: Memberikan pengalaman kerja lintas fungsi.
- Rekrutmen SDM Baru: Jika gap terlalu besar dan sulit dikejar oleh pelatihan internal.
Baca juga : Sertifikasi Dan Pengakuan Kompetensi Sebagai Jalan Menuju Profesionalisme Dan Kredibilitas |
6. Kesimpulan
Identifikasi gap kompetensi tidak hanya menjadi alat evaluasi, tetapi juga fondasi penting dalam pengembangan SDM jangka panjang. Dengan proses yang sistematis, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap individu memiliki kapasitas yang sesuai untuk mendukung tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Langkah ini juga menjadi bentuk komitmen organisasi dalam membangun budaya kerja yang adaptif dan berkelanjutan. Ketika gap kompetensi dikenali dan ditindaklanjuti dengan rencana pengembangan yang tepat, karyawan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan mereka.
Selain itu, pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk tetap kompetitif di tengah perubahan pasar dan teknologi yang cepat. SDM yang relevan dan terampil menjadi aset utama dalam memenangkan persaingan dan membangun keunggulan jangka panjang.
Jika Anda masih bingung seputar Menyusun Proyeksi Kebutuhan Jangka Panjang, Anda bisa ikut program Sertifikasi HR Manager untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian HR Manager. Dapatkan juga informasi menarik lainya di Instagram Master Kinerja.
Ditinjau oleh : Dr. Tri Utomo Wiganarto, MM