3 Kompetensi yang Wajib Dimiliki Praktisi HRD Agar Bisnis Maju
Praktisi HRD sudah sepatutnya memiliki kompetensi yang bisa membantu perusahaan atau bisnis berkembang dengan pesat dan baik. Bukan hanya sekedar menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, karen HRD memiliki peran yang jauh lebih berat daripada staff lainnya.
Begitu penting bagi para praktisi untuk menjaga kekuatan dan pertahanan organisasi, betapa pentingnya mereka menyusun kolaborasi dan mempertahankan budaya organisasi. Namun, selain hal-hal tersebut, praktisi HRD juga perlu menjadi kompeten dalam beberapa kompetensi krusial.
Apa-apa saja kompetensi krusial tersebut? Baca artikel ini sampai habis ya!
Organization Enablers
Organization enablers merupakan kompetensi pertama yang harus dimiliki oleh seorang praktisi HRD. Organization enablers meliputi beberapa kompetensi turunan yakni Culture and Change Champion, Human Capital Curator dan Total Rewards Steward.
Culture and Change Champion adalah kompetensi yang dimana praktisi HRD harus mampu menjadi perekat agar karyawan terus semangat untuk berkomitmen terhadap perusahaan dengan budaya terbuka dan transparan.
Human Capiral Curator adalah kompetensi yang mengharuskan seorang HR menjadikan karyawan sebagai aset perusahaan dan memikirkan cara untuk terus mengembangkan potensi karyawan semaksimal mungkin seperti mengikutsertakan karyawan pada berbagai pelatihan untuk semakin mengembangkan kemampuannya dalam melakukan tugas dan tanggung jawab di perusahaan.
Kompetensi Total Reward Steward mengharuskan seorang HRD bisa mengarahkan karyawan untuk bisa bekerja sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Memberikan motivasi dan apresiasi dengan penghargaan adalah salah satu cara yang bisa dilakukan agar karyawan selalu semangat dalam melakukan pekerjaannya.
Core Drivers (Pendorong Utama)
Adapula kompetensi yang berada pada lingkup utama yakni Core Drivers. Dalam kompetensi ini, setidaknya ada 3 kompetensi turunan yang harus dikuasai praktisi HR, Strategic Positioner, Paradox Navigator dan Credible Activist.
Dalam Strategic Positioner, seorang HR harus bisa membaca perubahan lingkungan bisnis, bagaimana mengamati kompetitor memasarkan bisnis nya sehingga produk atau jasa yang dimiliki bisnis nya memiliki keunggulan kompetitif meskipun serupa.
Ada juga Paradox Navigator, disini praktisi HR harus bisa menjadi navigasi penengah di tengah-tengah pertentangan atau permasalahan organisasi dengan mencari alternatif solusi dan melakukan problem decision.
Terakhir, ada Credible Activist dimana HR harus bisa mendapatkan kepercayaan dari manajemen dan membantu karyawan untuk menyelaraskan tugas dan tanggung jawabnya dengan strategi organisasi agar tercapainya tujuan bisnis.
Delivery Enablers (Penggerak Penyampaian)
Kompetensi terakhir adalah Delivery Enablers untuk menggerakkan fungsi-fungsi operasional HR, terdiri dari Compliance Manager, Analytics Designer and Interpreter dan Technology and Media Integrator.
Pada Compliance Manager, HR harus bisa memastikan SOP berjalan dengan baik dan semua karyawan mematuhinya. Karena semua peraturan dan kewajiban harus bisa dijalankan dengan baik agar hak-hak karyawan pun dapat terpenuhi.
Analytics Designer and Interpreter adalah kompetensi dimana HR harus bisa menganalisis efektivitas organisasi sehingga nantinya bisa menyusun rancangan strategi agar tujuan organisasi dapat tercapai.
Terakhir yakni Technology and Media Integrator, HR harus dapat mengintegrasikan semua karyawan melalui media dan teknologi masa kini, seperti salah satunya memanfaatkan pengoptimalan sosial media agar semua pekerjaan lebih efisien.
Itulah beberapa kompetensi yang wajib dimiliki oleh para praktisi HRD saat ini. Untuk membantu Anda menjadi seorang HRD yang siap menghadapi perubahan, Anda bisa mengikuti program kelas Sertifikasi Human Resource dari Master Kinerja bekerjasama dengan BNSP.
Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi website atau Instagram kami.