
Langkah-Langkah Menyusun Skala Upah Sesuai Regulasi dan Standar Industri
Pelajari langkah-langkah menyusun skala upah yang adil, kompetitif, dan sesuai regulasi ketenagakerjaan. Cocok untuk praktisi HR dan pimpinan perusahaan.
Skala upah merupakan komponen penting dalam sistem penggajian yang mencerminkan struktur kompensasi berdasarkan jabatan, tanggung jawab, dan kualifikasi. Menyusunnya tidak bisa asal-asalan, karena harus memenuhi dua hal penting: kepatuhan terhadap regulasi pemerintah dan daya saing terhadap standar industri. Jika dilakukan dengan benar, skala upah akan mendorong keadilan internal, transparansi, serta meningkatkan retensi dan motivasi karyawan. Artikel ini akan membahas langkah-langkah menyusun skala upah yang sesuai dengan ketentuan hukum dan praktik terbaik di dunia kerja.
Daftar Isi
1. Pengertian dan Tujuan Skala Upah

Skala upah adalah struktur penggajian yang menetapkan rentang gaji minimum hingga maksimum berdasarkan posisi jabatan dan level karyawan dalam organisasi. Tujuan utamanya adalah menciptakan keadilan kompensasi, memudahkan pengelolaan kenaikan gaji, serta menjaga kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan yang berlaku.
2. Dasar Hukum Penetapan Skala Upah
Di Indonesia, penyusunannya dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan diperkuat dengan Permenaker No. 1 Tahun 2017. Peraturan ini mewajibkan perusahaan untuk menyusun dan menerapkan struktur serta skala upah berdasarkan kelompok jabatan, masa kerja, dan kompetensi, dengan tetap memperhatikan upah minimum regional (UMK/UMP) sebagai acuan dasar.
3. Langkah-Langkah Menyusun Skala Upah

a. Analisis Struktur Organisasi
Pahami struktur organisasi dan identifikasi setiap posisi jabatan yang ada. Ini penting untuk menentukan jumlah level, tanggung jawab, dan peran yang harus diberi kompensasi.
b. Evaluasi Jabatan
Lakukan penilaian jabatan menggunakan metode seperti point factor atau ranking. Tujuannya adalah untuk mengukur nilai relatif antar posisi dalam organisasi berdasarkan faktor seperti tanggung jawab, risiko, dan keahlian.
c. Survei Gaji dan Benchmark Industri
Bandingkan struktur gaji perusahaan dengan data pasar, baik dari survei industri, asosiasi profesi, maupun lembaga konsultan HR. Ini membantu memastikan bahwa gaji yang ditetapkan tetap kompetitif.
d. Penetapan Rentang Gaji
Tentukan rentang minimum hingga maksimum untuk setiap jabatan atau level. Rentang ini harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi kenaikan berkala, kinerja, dan masa kerja.
e. Pengelompokan Level dan Grade
Kelompokkan jabatan ke dalam grade atau level untuk menyederhanakan pengelolaan gaji. Misalnya: Level 1–5 untuk staf, 6–8 untuk supervisor, 9–10 untuk manajer, dan seterusnya.
f. Penyesuaian terhadap UMK/UMP
Pastikan bahwa tidak ada gaji pokok yang berada di bawah UMK/UMP yang berlaku di wilayah operasional. Jika ada, sesuaikan agar tetap sesuai regulasi minimum yang diatur pemerintah.
g. Peninjauan dan Persetujuan Internal
Sebelum diberlakukan, harus ditinjau oleh manajemen dan jika perlu, dikomunikasikan dengan serikat pekerja. Setelah disetujui, dokumen ini bisa dijadikan pedoman resmi internal.
4. Tips Menjaga Keadilan dan Transparansi

- Libatkan HR, manajemen, dan perwakilan karyawan dalam proses penyusunan.
- Gunakan data objektif untuk menghindari bias personal.
- Sosialisasikan skala upah secara transparan agar karyawan memahami sistem kompensasi.
- Lakukan evaluasi berkala terhadap struktur gaji seiring perkembangan organisasi dan ekonomi.
5. Kesimpulan
Menyusun skala upah tidak sekadar memenuhi kewajiban hukum, melainkan bagian dari strategi organisasi dalam menciptakan sistem kerja yang adil, transparan, dan berdaya saing. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat serta memperhatikan regulasi dan kondisi pasar, perusahaan dapat meningkatkan motivasi karyawan, mengurangi konflik internal, serta memperkuat retensi dan produktivitas jangka panjang.
Selain itu, memiliki skala upah yang terstruktur dengan baik juga menciptakan persepsi keadilan yang kuat di kalangan karyawan, yang pada akhirnya membangun budaya kerja yang sehat dan kolaboratif. Skala upah yang jelas membantu manajer dalam mengambil keputusan kenaikan gaji secara objektif dan strategis, sekaligus memberikan prediktabilitas karier bagi seluruh tim di dalam organisasi.
Jika Anda masih bingung seputar Menyusun Grading Jabatan, Anda bisa ikut Sertifikasi HR Manager untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian HR Manager. Dapatkan juga informasi menarik lainya di Instagram Master Kinerja.
Ditinjau oleh : Dr. Tri Utomo Wiganarto, MM