Ciptakan Work Culture Sehat dan Aman Untuk Karyawan Sejahtera

Perusahaan yang dipenuhi fasilitas-fasilitas pendukung pekerjaan mereka adalah idaman seluruh karyawan, betul? Namun, fasilitas yang diberikan rupanya tidak menjadi faktor utama loyalnya karyawan terhadap perusahaan. Ada satu hal yang menjadi faktor utama karyawan bertahan, yakni budaya kerja atau Work Culture.

Bagaimana perusahaan mampu menciptakan Work Culture yang bukan hanya nyaman, tetapi juga sehat dan suportif dalam mendukung kesejahteraan karyawan-karyawan mereka. Bahkan kini, tak sedikit dari pelamar kerja yang menanyakan seputar Work Culture yang dibangun di perusahaan dan hal tersebut menjadi pertimbangan mereka dalam menerima tawaran pekerjaan di perusahaan tersebut.

Work Culture sendiri merupakan sebagian dari perilaku, habitat dan kondisi yang berperan penting dalam membentuk lingkungan kerja yang diharapkan. Biasanya, budaya kerja akan di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti karakteristik mayoritas karyawan di dalam perusahaan, gaya kepemimpinan dari pemimpin perusahaan, manajemen karyawan, strategi organisasi serta kriteria kesuksesan yang telah di rancang pemimpin.

Pertanyaan lainnya, memang sepenting apa Work Culture di bangun dalam sebuah lingkungan kerja? Jawabannya tentu sangat penting. Work Culture memiliki peran yang sangat penting untuk membentuk citra perusahaan. Perusahaan yang baik akan terkenal memiliki Work Culture yang baik di mata publik sehingga banyak orang ingin bergabung di perusahaan tersebut.

Selain itu, Work Culture juga akan membentuk karakter dan kepribadian dari organisasi perusahaan sehingga hal ini akan membuat perusahaan terlihat unik karena memiliki lingkungan kerja, nilai-nilai hingga tradisi yang tak di terapkan di perusahaan lain.

Meskipun Work Culture memiliki peran yang sangat penting, namun pada kenyataannya, masih banyak perusahaan yang memiliki Work Culture buruk atau yang disebut dengan Toxic Work Culture. Inilah yang menjadi permasalahan inti dari banyaknya turnover akibat karyawan yang mengajukan resign.

Lalu, sebagai seorang HR, apa saja langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah Toxic Work Culture? Simak ulasannya di artikel ini sampai habis.

Tidak Mentoleransi Perilaku Toxic Work Culture Sedikitpun

Baik dilakukan sengaja maupun tidak sengaja, sebagai HR, Anda tidak boleh mentoleransi perilaku toxic yang terjadi di dalam organisasi yang akan membuat Work Culture perusahaan menjadi buruk. Apalagi jika perilaku toxic tersebut sampai diikuti oleh karyawan lainnya.

Anda harus cepat tanggap dalam melihat situasi ini. Jika Anda melihat situasi bullying di dalam organisasi atau antar karyawan, segera disiplinkan sehingga semua karyawan akan paham jika perilaku-perilaku toxic tersebut sangat tidak bisa ditoleransi oleh perusahaan dan ancamannya pun tidak main-main.

Tindak Tegas dengan Melepas Karyawan Toxic dari Perusahaan

Saat Anda memberikan peringatan atau tindak pendisiplinan terhadap karyawan-karyawan yang melakukan perilaku toxic dan mereka tidak dapat memperbaiki nya, ini adalah waktu yang tepat untuk Anda melepaskan hubungan dengan karyawan toxic tersebut.

Mempertahankan karyawan yang toxic akan menimbulkan kerugian yang lebih besar daripada mengeluarkan biaya untuk merekrut talent baru yang lebih berkualitas dan memiliki attitude lebih baik.

Hindari Merekrut Karyawan Toxic

Perketat sistem rekrutmen karyawan dengan melakukan assessment psikometri yang akurat. Tes ini dapat mendeteksi apakah kandidat memiliki sifat yang berpotensi toxic atau tidak sehingga tes ini perlu untuk dilakukan agar Anda dapat meminimalisir terjadinya Toxic Work Culture di perusahaan juga agar Anda mencegah talent toxic untuk mencapai posisi kepemimpinan yang lebih tinggi.

Itulah dia beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebagai seorang Human Resource dalam menghindari Toxic Work Culture di perusahaan. Dengan menghindari perilaku-perilaku toxic di dalam organisasi, Anda dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan sehat bagi karyawan sehingga mereka akan merasa betah dan siap untuk bekerja loyal dengan perusahaan karena karyawan merasa dihargai dan di sejahterakan.

Perbaharui informasi Anda terkait tips dan edukasi seputar Human Resource, Bisnis dan Leadership hanya di Master Kinerja. Anda juga bisa mengikuti kelas sertifikasi eksklusif bersama BNSP dan mentor-mentor expert di bidang Human Resource bersama Master Kinerja. Klik disini untuk dapatkan informasi seputar training.

Post a Comment