
Follow-Up di Whatsapp yang Bikin Langsung Closing
Follow-up di WhatsApp bisa menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan tingkat closing Anda. WhatsApp telah menjadi salah satu alat komunikasi yang paling efektif untuk bisnis, terutama dalam melakukan follow-up kepada calon pelanggan. Namun, banyak pelaku usaha yang merasa kesulitan saat harus melakukan follow-up tanpa terlihat terlalu memaksa atau mengganggu. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis dan efektif untuk melakukan follow-up yang menghasilkan penjualan.
Kesalahan Umum dalam Follow-Up di WhatsApp
Sebelum memahami teknik yang efektif, penting untuk menghindari kesalahan berikut:
- Mengirim Pesan Terlalu Sering: Hal ini bisa membuat pelanggan merasa terganggu.
- Pesan yang Terlalu Umum: Tidak menyesuaikan pesan dengan kebutuhan atau kondisi pelanggan.
- Tidak Memberikan Nilai Tambah: Fokus hanya pada penjualan tanpa memberikan manfaat atau informasi berharga.
- Tidak Menggunakan Timing yang Tepat: Mengirim pesan di waktu yang tidak sesuai seperti larut malam atau jam kerja sibuk.
Teknik Follow-Up di WhatsApp yang Efektif
1. Personalize Pesan Anda
Pesan yang dipersonalisasi akan terasa lebih relevan dan menarik bagi pelanggan.
- Gunakan Nama Pelanggan: Misalnya, “Halo, Ibu Sarah! Apakah produk X yang saya rekomendasikan sudah sesuai dengan kebutuhan Anda?”
- Tunjukkan Empati: Tanyakan kebutuhan pelanggan atau bagaimana Anda dapat membantu mereka.
- Sesuaikan dengan Riwayat Interaksi: Jika sebelumnya pelanggan tertarik dengan suatu produk, fokuslah pada produk tersebut.
2. Buat Pesan yang Menarik Perhatian di Awal
Pembukaan pesan Anda adalah kunci agar pelanggan mau membaca lebih lanjut.
- Gunakan Kalimat yang Mengundang Rasa Ingin Tahu: Contoh, “Kami punya penawaran spesial yang hanya berlaku hari ini untuk produk yang Anda minati.”
- Pertanyaan yang Relevan: Misalnya, “Apakah Anda sudah menemukan solusi untuk masalah X? Jika belum, kami punya jawabannya.”
- Sertakan Emoji dengan Bijak: Emoji dapat membuat pesan lebih menarik, tetapi gunakan dengan profesional.
3. Gunakan Pendekatan Soft Selling
Hindari hard selling yang terlalu memaksa. Fokus pada membangun hubungan terlebih dahulu.
- Berikan Informasi Bermanfaat: Misalnya, “Halo, Pak Budi! Kami ingin berbagi tips tentang cara memaksimalkan produk Y. Apakah Bapak tertarik?”
- Ajukan Pertanyaan Terbuka: Contoh, “Menurut Anda, apa yang menjadi pertimbangan utama sebelum membeli produk ini?”
- Berikan Pilihan yang Fleksibel: Misalnya, “Apakah Anda ingin informasi lebih lanjut sekarang atau saya hubungi lagi nanti?”
4. Timing Follow-Up yang Tepat
Menghubungi pelanggan di waktu yang tepat dapat meningkatkan peluang respons positif.
- Lakukan Follow-Up di Jam Produktif: Biasanya antara pukul 9 pagi hingga 5 sore.
- Tunggu 1-2 Hari Setelah Kontak Awal: Jangan terlalu cepat follow-up agar pelanggan tidak merasa tergesa-gesa.
- Pantau Aktivitas Pelanggan: Jika pelanggan membuka pesan Anda tetapi tidak merespon, beri jeda sebelum mengirim pesan berikutnya.
5. Gunakan Format Pesan yang Beragam
Menyampaikan informasi dengan cara yang menarik dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan.
- Tambahkan Media Visual: Seperti gambar produk, video demo, atau katalog digital.
- Gunakan Voice Note (Jika Sesuai): Memberikan penjelasan singkat melalui voice note bisa terasa lebih personal.
- Sisipkan Link atau CTA: Misalnya, “Klik di sini untuk melihat detail produk lebih lanjut: [Link produk].”
6. Berikan Penawaran Eksklusif
Penawaran eksklusif bisa menjadi motivasi pelanggan untuk segera melakukan pembelian.
- Diskon Terbatas: Contoh, “Produk ini diskon 20% hanya untuk hari ini. Jangan lewatkan!”
- Bonus Tambahan: “Dapatkan bonus gratis untuk setiap pembelian sebelum pukul 12 malam.”
- Urgensi: Gunakan kata-kata seperti “hanya berlaku hari ini” atau “stok terbatas” untuk mendorong keputusan cepat.
7. Jangan Takut untuk Follow-Up Lebih dari Sekali
Kadang, pelanggan membutuhkan beberapa kali follow-up sebelum memutuskan untuk membeli.
- Follow-Up Pertama: Kirim pesan untuk mengonfirmasi apakah mereka sudah menerima informasi Anda.
- Follow-Up Kedua: Sampaikan manfaat tambahan dari produk Anda atau tawarkan demo gratis.
- Follow-Up Ketiga: Gunakan pendekatan yang lebih personal dan tanyakan apakah mereka membutuhkan bantuan tambahan.
8. Gunakan Otomasi dengan Bijak
Mengelola banyak pelanggan sekaligus bisa menjadi tantangan besar. Dengan menggunakan alat otomasi yang tepat, Anda dapat menyederhanakan proses komunikasi dan meningkatkan efisiensi tanpa mengurangi sentuhan personal. Berikut adalah cara memanfaatkan otomasi seperti WhatsApp Business dengan bijak untuk mendukung hubungan pelanggan:
a. Quick Replies
Fitur ini memungkinkan Anda menyiapkan jawaban otomatis untuk pertanyaan yang sering diajukan pelanggan.
- Contoh Penggunaan:
- Jika pelanggan sering menanyakan harga produk, buat template seperti:“Halo, terima kasih atas pertanyaannya. Harga produk kami adalah Rp[Harga]. Jika Anda memesan hari ini, Anda akan mendapatkan diskon spesial!”
- Untuk jam operasional:“Terima kasih telah menghubungi kami! Kami beroperasi setiap hari dari pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.”
- Keuntungan:Menghemat waktu dalam memberikan respons sambil tetap memastikan pelanggan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat.
b. Labeling Pelanggan
Mengelompokkan pelanggan berdasarkan tahap pembelian mereka membantu Anda memahami kebutuhan mereka dan memberikan follow-up yang lebih relevan.
- Cara Menerapkan Label:
- Prospek: Pelanggan yang baru menunjukkan minat tetapi belum mengambil tindakan lebih lanjut.
- Follow-Up: Pelanggan yang sudah berinteraksi atau bertanya lebih detail tetapi belum memutuskan untuk membeli.
- Closing: Pelanggan yang hampir membeli atau membutuhkan dorongan terakhir untuk menyelesaikan pembelian.
- Pelanggan Tetap: Pelanggan yang sudah membeli dan perlu diberi perhatian lebih untuk menciptakan loyalitas.
- Keuntungan:Dengan pengelompokan ini, Anda dapat memberikan pesan yang lebih spesifik, seperti mengirimkan promosi eksklusif kepada pelanggan yang hampir closing atau menawarkan penawaran khusus untuk pelanggan tetap.
c. Broadcast List
Fitur broadcast memungkinkan Anda mengirimkan pesan ke banyak pelanggan sekaligus tanpa harus membuat grup. Namun, pastikan pesan tetap relevan dan personal.
- Tips Menggunakan Broadcast List:
- Kirim Pesan yang Dipersonalisasi: Tambahkan elemen personal seperti nama pelanggan untuk membuat mereka merasa dihargai.Contoh: “Halo, [Nama]! Kami memiliki promo spesial yang hanya berlaku untuk pelanggan setia seperti Anda. Dapatkan diskon 20% dengan kode: LOYAL20.”
- Segmentasikan Audiens: Kirim pesan hanya kepada pelanggan yang relevan, misalnya berdasarkan produk yang pernah mereka beli atau minat yang mereka tunjukkan.
- Batasi Frekuensi: Jangan terlalu sering mengirim pesan agar tidak mengganggu pelanggan. Tetaplah informatif dan tidak terlalu promosi.
- Keuntungan:Efisiensi dalam menjangkau banyak pelanggan sekaligus tanpa mengorbankan relevansi pesan.
Manfaat Otomasi yang Bijak
- Hemat Waktu dan TenagaAnda dapat fokus pada pelanggan yang membutuhkan perhatian lebih sambil tetap memberikan pelayanan yang responsif kepada semua pelanggan.
- Peningkatan Kepuasan PelangganDengan respons cepat dan personal, pelanggan merasa dihargai dan lebih percaya pada brand Anda.
- Meningkatkan Konversi PenjualanPesan yang tepat pada waktu yang tepat dapat membantu mendorong pelanggan untuk segera melakukan pembelian.
Dengan menggunakan alat seperti WhatsApp Business secara bijak, Anda dapat meningkatkan efisiensi komunikasi dan memperkuat hubungan dengan pelanggan secara signifikan. Pastikan untuk tetap mengutamakan kebutuhan pelanggan dan memberikan pengalaman yang positif di setiap tahap perjalanan mereka.
Contoh Skrip Follow-Up di WhatsApp
Berikut adalah skrip follow-up untuk membantu meningkatkan peluang konversi pelanggan:
1. Follow-Up Pertama: Membangun Hubungan
Skrip: “Halo, Bapak/Ibu [Nama], terima kasih telah tertarik dengan [Nama Produk/Layanan kami]. Apakah ada hal tertentu yang ingin Bapak/Ibu ketahui lebih lanjut? Kami di sini untuk memberikan informasi yang Anda butuhkan.”
Tujuan:
Membangun kesan pertama yang baik dan menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan pelanggan.
Alternatif: “Halo, Kak [Nama], selamat datang di [Nama Bisnis]. Saya [Nama Anda] siap membantu Kakak dengan pertanyaan apa pun mengenai produk [Nama Produk]. Jangan ragu untuk bertanya ya 😊.”
2. Follow-Up Penawaran Spesial: Menarik dengan Promo
Skrip: “Halo, Kak [Nama], ini kabar baik untuk Kakak! Hari ini produk [Nama Produk] sedang promo spesial 20% hanya hingga pukul 23.59. Yuk, segera dapatkan sebelum promonya berakhir 🎉.”
Tujuan:
Menonjolkan nilai promo dengan waktu terbatas untuk menciptakan urgensi.
Alternatif: “Hi, Kak [Nama], siapa cepat dia dapat nih! Hari ini kami ada flash sale produk [Nama Produk] hanya seharga Rp [Harga Promo]. Promo ini hanya berlaku 12 jam loh. Yuk, jangan sampai ketinggalan!”
3. Follow-Up Final dengan Urgensi: FOMO (Fear of Missing Out)
Skrip: “Halo, Kak [Nama], produk [Nama Produk] yang Kakak incar tinggal beberapa stok lagi. Jika Kakak ingin memesannya, kami bisa bantu segera. Jangan sampai kehabisan ya!”
Tujuan:
Menggunakan urgensi untuk mendorong pelanggan segera bertindak.
Alternatif: “Halo, Kak [Nama], ini informasi terakhir dari kami ya. Produk [Nama Produk] saat ini tersisa hanya [Jumlah Stok] item saja. Kakak bisa langsung pesan sekarang agar tidak kehabisan!”
4. Follow-Up Testimoni Pelanggan
Skrip: “Halo, Kak [Nama], produk [Nama Produk] yang Kakak incar sangat disukai pelanggan kami. Berikut adalah salah satu ulasan:
‘[Isi Testimoni Singkat].’
Jika Kakak ingin mencobanya juga, kami siap bantu proses pemesanannya 😊.”
Tujuan:
Meningkatkan kepercayaan pelanggan melalui testimoni dari orang lain.
Alternatif: “Halo, Kak [Nama], banyak pelanggan kami merasa puas dengan [Nama Produk]. Salah satu pelanggan mengatakan, ‘[Testimoni Singkat].’ Kakak juga bisa merasakannya dengan memesan sekarang. 😊”
5. Follow-Up dengan Edukasi Produk
Skrip: “Halo, Kak [Nama], kami ingin berbagi info menarik nih! [Nama Produk] punya keunggulan utama seperti:
- [Keunggulan 1]
- [Keunggulan 2]
- [Keunggulan 3]Kalau Kakak punya pertanyaan lebih lanjut, kami siap membantu. Yuk, coba sendiri manfaatnya!”
Tujuan:
Memberikan edukasi tentang manfaat produk untuk membantu pelanggan membuat keputusan.
Alternatif: “Halo, Kak [Nama], tahu nggak kalau [Nama Produk] bisa membantu [Masalah/Keuntungan Utama]? Banyak pelanggan kami merasa terbantu dengan produk ini. Yuk, kami bantu pesanan Kakak sekarang!”
6. Follow-Up dengan Bonus Tambahan
Skrip: “Halo, Kak [Nama], ini spesial untuk Kakak. Jika memesan [Nama Produk] hari ini, Kakak akan mendapatkan bonus [Nama Bonus/Free Gift]. Bonus ini hanya berlaku sampai pukul 23.59 ya!”
Tujuan:
Meningkatkan daya tarik dengan menawarkan tambahan nilai berupa bonus.
Alternatif: “Halo, Kak [Nama], pesanan Kakak akan jadi lebih spesial! Pesan sekarang dan dapatkan free [Nama Bonus], eksklusif hanya untuk hari ini saja. Jangan sampai terlewat ya!”
7. Follow-Up Pasca Penjualan
Skrip: “Halo, Kak [Nama], terima kasih sudah membeli [Nama Produk]. Apakah produk sudah diterima dengan baik? Jika ada kendala atau pertanyaan, kami siap membantu 😊.”
Tujuan:
Memberikan layanan purna jual untuk memastikan kepuasan pelanggan dan membangun loyalitas.
Alternatif: “Halo, Kak [Nama], terima kasih telah memilih [Nama Produk]! Kami senang bisa melayani Kakak. Jika butuh bantuan atau ingin berbagi pengalaman, Kakak bisa langsung hubungi kami.”
8. Follow-Up Reaktivasi Pelanggan Lama
Skrip: “Halo, Kak [Nama], sudah lama kami tidak mendengar kabar dari Kakak 😊. Kami ingin berbagi bahwa saat ini ada promo menarik untuk pelanggan setia kami: diskon 15% untuk pembelian [Nama Produk]. Promo ini hanya berlaku sampai [Tanggal]. Yuk, jangan sampai terlewat!”
Tujuan:
Mengajak pelanggan lama untuk kembali berbelanja dengan menawarkan promo khusus.
Alternatif: “Halo, Kak [Nama], kami rindu melayani Kakak lagi 😊. Sebagai pelanggan setia, Kakak bisa menikmati diskon spesial 10% untuk semua produk kami. Yuk, lihat koleksi terbaru kami!”
Skrip di atas dapat disesuaikan dengan gaya komunikasi bisnis Anda. Penting untuk tetap terdengar ramah, responsif, dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
Kesimpulan
Follow-up di WhatsApp membutuhkan kombinasi personalisasi, strategi komunikasi yang baik, dan pemahaman tentang kebutuhan pelanggan. Dengan teknik seperti mempersonalisasi pesan, menggunakan timing yang tepat, dan memberikan penawaran eksklusif, Anda dapat meningkatkan peluang closing dengan lebih efektif. Ingatlah, kunci utama adalah membangun hubungan dengan pelanggan dan memberikan nilai tambah di setiap interaksi.
Gunakan WhatsApp dengan bijak, dan lihat bagaimana follow-up yang terstruktur dapat mengubah prospek menjadi pelanggan setia!
Jika Anda masih bingung soal closing di Whatsapp, Anda bisa ikut program Rocket Sales untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian tentang Menghadapi Penolakan dalam Penjualan. Dapatkan juga informasi menarik lainya di Instagram Master Kinerja.