Jaga Daya Saing Bisnis dengan Kenali Tahapan Business Life Cycle

tahapan business life cycle

Tahapan Business Life Cycle atau siklus hidup bisnis harus sangat dipahami oleh para pebisnis. Tahapan Business Life Cycle sendiri merupakan tahapan pertumbuhan yang dilalui hampir setiap perusahaan mulai dari awal mereka mendirikan perusahaan hingga ketika mereka sudah mampu menumbuhkan bisnis mereka.

Tahapan Business Life Cycle berisi segala proses yang dilalui perusahaan mulai dari bagaimana mereka merintis perusahaan, menemukan customer, menjalankan dan me-maintain bisnis hingga sampai pada situasi apakah bisnis mereka akan tumbuh atau justru performa nya menurun. Tentu, hal buruk tersebut adalah hal yang sangat tidak diinginkan para pebisnis.

Setiap tahapan Business Life Cycle harus mampu Anda analisis dengan baik, sebab dari tahapan-tahapan Business Life Cycle, Anda bisa melihat apakah perusahaan Anda memiliki proses tumbuh yang baik, dapat memaksimalkan profit atau peluang di masa depan atau justru tidak dapat memanfaatkan peluang menjadi sebuah profit baru bagi perusahaan yang pada akhirnya justru membawa bisnis Anda ke siklus yang merosot.

Sebagai pebisnis, bukan hanya untuk pebisnis pemula, namun juga pebisnis yang sudah lama terjun di dunia entrepreneur, tahapan Business Life Cycle ini sangat perlu untuk dipahami dengan baik karena akan sangat membantu Anda dalam mengontrol pergerakan bisnis Anda.

Dilansir dari Biro Statistik Tenaga Kerja, di Amerika Serikat hanya sekitar 50% dari total jumlah bisnis dan usaha kecil di Amerika Serikat yang bertahan selama lima tahun atau bahkan lebih. Ini terjadi pada seluruh sektor bisnis mulai dari industri manufaktur, perdagangan, layanan makanan, layanan perhotelan hingga konstruksi.

Siklus hidup bisnis mereka meroket pada tahun pertama dimana tahun pertama biasanya bisnis akan lebih sukses, kemudian tahun berikutnya perusahaan diam di tempat dan cenderung tidak mengalami pertumbuhan yang berarti, dan pada periode selanjutnya atau 3 tahun setelah itu, banyak perusahaan yang mulai merosot, performa bisnis nya turun karena tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada, kurangnya kemampuan untuk mengelola karyawan, tidak mampu mengelola pemasukan dan pengeluaran uang dan masalah lainnya.

Sehingga, berangkat dari kejadian tersebut, Anda benar-benar wajib harus mengetahui 4 tahapan Business Life Cycle sehingga Anda paham dan waspada terhadap pergerakan bisnis Anda kedepannya. Simak ulasan tahapan Business Life Cycle di artikel ini, untuk itu, baca artikel ini sampai habis.

Tahap Permulaan (The Introduction Stage)

Pada tahapan Business Life Cycle paling awal ini, Anda sebagai pemilik bisnis mulai menginisiasi bisnis dengan mulai membuat produk atau jasa yang nantinya akan Anda komersil kan.

Pada tahap ini, akan terjadi dua proses yaitu proses penelitian atau riset pasar dan proses pencarian modal usaha sebelum nantinya Anda benar-benar sudah siap meluncurkan produk (product launch) dan resmi memulai bisnis Anda.

Adapun beberapa karakteristik dari tahap permulaan atau The Introduction Stage yakni:

  1. Tujuan utama bisnis nya adalah memperoleh sumber modal untuk pembiayaan operasional bisnis karena pada awal merintis, jumlah pengeluaran perusahaan akan jauh lebih tinggi daripada pendapatan.
  2. Sebagai pemilik bisnis, Anda akan melakukan beberapa hal besar untuk memulai bisnis seperti merancang strategi bisnis, mengelola Social Media Marketing, membuat produk, menjalankan layanan pelanggan sampai report & financial statement.
  3. Prioritas utama dari tahap The Introduction Stage adalah membangun brand reputation, value proposition dan customer onboarding untuk menciptakan transaksi jual beli.

Tahapan Pertumbuhan (The Growth Stage)

Ketika Anda sudah mampu merancang hingga mulai menjalankan bisnis, selanjutnya Anda akan masuk ke tahapan Business Life Cycle selanjutnya yakni tahap pertumbuhan (The Growth). Pada tahap ini, perusahaan mulai menghasilkan income yang konsisten dan arus kas pun menjadi meningkat.

Pada tahapan ini, Anda bisa kembali mengatur ulang kinerja internal perusahaan Anda, memperkuat strategi bisnis dan mulai mengeksplor kemitraan atau business partnership. Adapun karakter dari tahapan The Growth Stage yakni:

  1. Mulai terjadi arus penjualan bisnis (Sales Growth)
  2. Mulai terjadi hubungan yang kuat antara Anda dan customer
  3. Tujuan utama tahapan ini adalah guna meningkatkan profit dan citra perusahaan

Tahapan Pendewasaan (The Maturity Stage)

Tahapan Business Life Cycle yang ketiga adalah tahap The Maturity Stage dimana perusahaan Anda mengalami penurunan penjualan atau profit namun cenderung lebih stabil (stagnan). Di sisi lain, bisnis Anda sudah berjalan sesuai dengan model dan strategi bisnis yang jelas dan Anda pun sudah mulai memiliki loyal customer.

Pada tahap ini, biasanya Anda memiliki keinginan untuk kembali mengalami tahapan The Growth atau dengan kata lain, Anda ingin bisnis Anda tetap mengalami pertumbuhan berkelanjutan (Sustainable Growth) agar semakin mampu bersaing.

Tahapan Exit (The Decline Stage)

Fase atau tahapan Business Life Cycle yang terakhir adalah fase decline. Ini terjadi akibat adanya kejadian penjualan, profit sampai uang kas yang menurun yang disebabkan karena perusahaan tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang selalu berubah atau bisnis Anda sudah kehilangan unique value point nya sehingga keunggulan yang Anda miliki dikembangkan oleh competitor baru Anda.

Pada tahapan ini, akan mulai banyak terjadi problem lay-off, pengurangan SDM sampai akhirnya karena tidak bisa me-maintain permasalahan yang ada di internal perusahaan, Anda akan banyak kehilangan karyawan-karyawan potensial, kehilangan loyal customer yang pindah ke lain hati, income yang menurun hingga bangkrut.

Itulah dia 4 tahapan Business Life Cycle yang harus Anda ketahui agar Anda dapat mempertahankan bisnis Anda, meningkatkan daya saing bisnis Anda dan menjauhkan bisnis Anda dari ambang kebangkrutan.

Perbaharui informasi dan tips terbaru mengenai Human Resource dan Bisnis hanya di Master Kinerja. Ikuti juga program pelatihan eksklusif bersertifikasi nasional dari BNSP, Sertifikasi Human Resource Manager bersama Master Kinerja dan BNSP. Klik disini untuk ikuti pelatihan nya.

Post a Comment