
Matriks Kompetensi Jabatan Bikin Tim Perform dan Tugas On Point
Pelajari cara menyusun matriks kompetensi jabatan (competency matrix per position) untuk membantu pengembangan SDM, perencanaan karier, dan strategi pelatihan yang terarah.
Dalam pengelolaan sumber daya manusia, pendekatan berbasis kompetensi menjadi standar penting yang mendukung efektivitas dan profesionalisme karyawan. Salah satu alat strategis dalam pendekatan ini adalah matriks kompetensi jabatan, yang berfungsi untuk memetakan kebutuhan kompetensi pada setiap posisi di dalam organisasi. Matriks ini membantu organisasi dalam rekrutmen, promosi, pelatihan, hingga manajemen suksesi. Dengan menyusun matriks kompetensi yang tepat, organisasi dapat mengidentifikasi kesenjangan kompetensi dan merancang pengembangan yang sesuai untuk setiap individu.
Daftar Isi
1. Apa Itu Matriks Kompetensi Jabatan?
Matriks Kompetensi Jabatan (Competency Matrix per Position) adalah tabel sistematis yang memetakan hubungan antara setiap jabatan dalam organisasi dengan kompetensi-kompetensi kunci yang dibutuhkan untuk menjalankan tugasnya secara efektif. Matriks ini tidak hanya menampilkan jenis kompetensi, tetapi juga level penguasaan yang diharapkan dari pemegang jabatan.
2. Tujuan Penyusunan Matriks Kompetensi

Penyusunan Competency Matrix bertujuan untuk:
- Standarisasi kompetensi bagi setiap jabatan.
- Menjadi dasar dalam proses rekrutmen, promosi, dan mutasi.
- Mengidentifikasi gap kompetensi yang perlu dikembangkan.
- Menyusun program pelatihan yang lebih terarah.
- Mendukung talent management dan career pathing.
3. Jenis-Jenis Kompetensi yang Dicantumkan

Dalam Competency Matrix, jenis kompetensi umumnya dibagi menjadi:
- Kompetensi Inti (Core Competencies) Kompetensi yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan, seperti integritas, kerja tim, dan tanggung jawab.
- Kompetensi Manajerial (Managerial Competencies) Dibutuhkan untuk posisi dengan tanggung jawab kepemimpinan, seperti kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan perencanaan strategis.
- Kompetensi Teknis (Technical/Functional Competencies) Kompetensi khusus sesuai bidang pekerjaan, seperti akuntansi, pengelasan, digital marketing, atau IT support.
4. Komponen Utama dalam Competency Matrix
Competency Matrix biasanya terdiri dari beberapa elemen utama:
- Nama Jabatan
- Daftar Kompetensi yang Diperlukan
- Jenis Kompetensi (Inti, Manajerial, Teknis)
- Level Penguasaan Kompetensi (misalnya: Basic hingga Expert)
5. Level Penguasaan Kompetensi (Competency Level)
Tiap kompetensi biasanya diberi level penguasaan. Contoh skala 4 tingkat:
Level | Deskripsi |
---|---|
1 | Dasar (Basic) – Mengetahui konsep dan prinsip dasar. |
2 | Menengah (Intermediate) – Mampu menjalankan tugas dengan supervisi minimal. |
3 | Mahir (Advanced) – Mampu membuat keputusan dan menyelesaikan masalah secara mandiri. |
4 | Ahli (Expert) – Menjadi rujukan dan pelatih bagi orang lain. |
6. Langkah-Langkah Menyusun Matriks Kompetensi Jabatan

Berikut tahapan menyusun Competency Matrix jabatan:
- Identifikasi seluruh jabatan dalam organisasi.
- Lakukan job analysis dan job evaluation untuk setiap jabatan.
- Tentukan kompetensi yang dibutuhkan untuk masing-masing jabatan.
- Tentukan level penguasaan yang sesuai berdasarkan tanggung jawab jabatan.
- Susun dalam format tabel/matriks.
- Validasi dengan atasan langsung atau pimpinan unit.
- Sosialisasikan dan integrasikan dalam sistem SDM.
7. Contoh Format Matriks Kompetensi Jabatan
Jabatan | Kompetensi | Jenis | Level |
---|---|---|---|
Digital Marketing | Google Ads | Teknis | 3 |
Kreativitas Konten | Teknis | 4 | |
Problem Solving | Inti | 3 | |
HR Manager | Coaching & Mentoring | Manajerial | 4 |
Analisis SDM | Teknis | 3 | |
Kepemimpinan | Manajerial | 4 |
8. Manfaat Matriks Kompetensi dalam Manajemen SDM
- Mempermudah talent mapping dan promosi jabatan
- Sebagai dasar dalam training need analysis (TNA)
- Memastikan SDM memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis
- Menyelaraskan kompetensi personal dengan tujuan strategis organisasi
- Mendorong sistem SDM berbasis merit dan objektivitas
Baca juga : Evaluasi Dan Benchmarking Kompensasi Yang Bikin Karyawan Makin Kompetitif Dan Retensi Tinggi |
9. Tantangan dalam Implementasi Matriks Kompetensi

- Sulitnya menetapkan kompetensi yang benar-benar relevan untuk setiap jabatan
- Kurangnya pemahaman tentang level kompetensi oleh user atau manajer
- Resistensi karyawan terhadap penilaian berbasis kompetensi
- Matriks yang tidak di-update mengikuti perubahan organisasi
10. Kesimpulan dan Rekomendasi Implementasi
Competency Matrix jabatan adalah alat penting yang membantu organisasi dalam mengelola SDM secara lebih strategis. Dengan menyusunnya secara cermat dan menerapkannya secara konsisten, perusahaan dapat membangun sistem pengembangan karyawan yang berkelanjutan, berbasis objektivitas, dan selaras dengan kebutuhan bisnis. Disarankan agar matriks ini terus diperbarui seiring perubahan peran, struktur, maupun strategi perusahaan.
Jika Anda masih bingung seputarMenyusun Uraian Jabatan, Anda bisa ikut Sertifikasi HR Manager untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian HR Manager. Dapatkan juga informasi menarik lainya di Instagram Master Kinerja.
Ditinjau oleh : Dr. Tri Utomo Wiganarto, MM