Memahami Metode Evaluasi Jabatan: Point Factor, Ranking, dan Classification
Pelajari perbedaan metode evaluasi jabatan Point Factor, Ranking, dan Classification untuk menentukan nilai jabatan secara adil, objektif, dan terstruktur.
Evaluasi jabatan adalah proses penting dalam manajemen sumber daya manusia yang bertujuan untuk mengetahui nilai relatif antar jabatan dalam organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan struktur gaji yang adil, serta mendukung keputusan strategis SDM lainnya. Tiga metode yang paling umum digunakan dalam evaluasi jabatan adalah: Point Factor, Ranking, dan Classification. Masing-masing metode memiliki kelebihan, kekurangan, dan konteks penerapan yang berbeda.
Daftar Isi
1. Apa Itu Evaluasi Jabatan?

Evaluasi jabatan adalah proses sistematis untuk membandingkan jabatan-jabatan dalam organisasi berdasarkan tanggung jawab, keterampilan, dan kontribusinya, bukan berdasarkan individu yang menjabatinya. Hasil evaluasi ini digunakan untuk menentukan struktur gaji, jenjang karier, dan keadilan internal.
2. Metode Point Factor

Definisi:
Metode ini menggunakan serangkaian faktor jabatan (seperti pendidikan, tanggung jawab, risiko, dll.) yang masing-masing diberi bobot dan skor. Total skor akan menunjukkan nilai suatu jabatan.
Langkah-langkah:
- Menentukan faktor jabatan dan bobotnya.
- Menetapkan skala nilai untuk masing-masing faktor.
- Menilai setiap jabatan berdasarkan faktor-faktor tersebut.
- Menghitung total skor untuk menentukan peringkat jabatan.
Kelebihan:
- Objektif dan terukur.
- Cocok untuk organisasi besar.
- Dapat dipertanggungjawabkan secara sistematis.
Kekurangan:
- Memakan waktu dan kompleks.
- Butuh data dan proses validasi yang kuat.
3. Metode Ranking
Definisi:
Jabatan dinilai secara keseluruhan dan kemudian diurutkan dari yang paling bernilai ke paling rendah tanpa analisis faktor spesifik.
Langkah-langkah:
- Identifikasi semua jabatan.
- Bandingkan jabatan satu sama lain.
- Susun jabatan berdasarkan peringkat kontribusi.
Kelebihan:
- Sederhana dan cepat.
- Cocok untuk organisasi kecil.
Kekurangan:
- Subjektif dan kurang transparan.
- Sulit untuk menjelaskan alasan pemeringkatan.
4. Metode Classification / Grading

Definisi:
Jabatan dikelompokkan ke dalam kelas atau kategori yang sudah ditentukan berdasarkan deskripsi umum, misalnya: level entry, menengah, dan senior.
Langkah-langkah:
- Buat deskripsi kelas jabatan (grade).
- Bandingkan setiap jabatan terhadap deskripsi tersebut.
- Tempatkan jabatan ke dalam kelas yang paling sesuai.
Kelebihan:
- Mudah diterapkan untuk banyak jabatan.
- Cocok untuk birokrasi atau organisasi sektor publik.
Kekurangan:
- Kurang detail.
- Sulit menilai perbedaan halus antar jabatan.
5. Perbandingan Singkat
| Metode | Objektivitas | Kompleksitas | Cocok untuk | Kelebihan Utama |
|---|---|---|---|---|
| Point Factor | Tinggi | Tinggi | Perusahaan besar | Akurat & terukur |
| Ranking | Rendah | Rendah | UKM / organisasi kecil | Sederhana dan cepat |
| Classification | Sedang | Sedang | Pemerintahan / LSM | Terstruktur & efisien |
6. Kesimpulan
Pemilihan metode evaluasi jabatan harus disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, skala perusahaan, dan sumber daya yang tersedia.
- Point Factor cocok untuk hasil evaluasi yang akurat dan adil di organisasi besar.
- Ranking sesuai untuk organisasi kecil dengan kebutuhan cepat dan sederhana.
- Classification cocok jika organisasi menginginkan struktur yang seragam dan mudah dikelola.
Evaluasi jabatan yang efektif tidak hanya meningkatkan keadilan internal tetapi juga memperkuat sistem kompensasi, karier, dan retensi karyawan dalam jangka panjang.
Jika Anda masih bingung seputar Menyusun Grading Jabatan, Anda bisa ikut Sertifikasi HR Manager untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian HR Manager. Dapatkan juga informasi menarik lainya di Instagram Master Kinerja.
Ditinjau oleh : Dr. Tri Utomo Wiganarto, MM