Jurus Efektif Memberikan Feedback Konstruktif, Tingkatkan Kinerja Karyawan

Memberikan feedback konstruktif atau umpan balik adalah suatu hal yang penting dilakukan tim HRD kepada para karyawan guna mempertahankan motivasi bekerja mereka dan juga agar karyawan dapat berkembang dengan baik.

Memberikan feedback konstruktif atau umpan balik yang membangun juga dapat menjadi sarana bagi tim Humah Resource untuk menciptakan suasana yang lebih membangun di dalam perusahaan sehingga karyawan bisa lebih termotivasi untuk mau berkembang lebih baik lagi. Sebaliknya, jika tim HRD tidak dapat menyampaikan feedback dengan baik atau buruk, yang ada justru hubungan antara karyawan dan perusahaan menjadi memburuk, karyawan akan mengalami demotivasi hingga akhirnya mengajukan resign.

Beberapa perusahaan seringkali mengalami kasus dimana pemberian feedback sering disalahartikan oleh para karyawan sebagai salah satu hal yang mengerikan. Banyak karyawan menganggap jika atasan atau manajemen yang memberikan feedback kepada mereka berarti mereka tak puas dengan hasil kerja mereka.

Padahal sebenarnya, memberikan feedback konstruktif justru bisa menjadi tanda jika perusahaan sangat peduli terhadap karyawan. Perusahaan ingin melihat karyawan mereka dapat tumbuh dan berkembang melalui upgrade skill yang bisa mereka lakukan, sehingga hasil kerja dan kinerja mereka pun dapat berkembang lebih baik lagi.

Oleh karena itu, memberikan feedback konstruktif yang membangun harus bisa diberikan dan disampaikan oleh tim HRD dengan baik kepada karyawan, sehingga karyawan tidak akan merasa terintimidasi oleh feedback yang diberikan dan justru akan menambah semangat mereka untuk mau meningkatkan kinerja mereka di perusahaan.

Lalu, seperti apa sikap yang harus dilakukan tim HRD dalam memberikan feedback konstruktif kepada karyawan? Baca sampai akhir ya.

Tetap Bersikap Jujur dan Terbuka

Hal pertama yang harus Anda lakukan saat hendak memberikan feedback konstruktif adalah tetap bersikap jujur dan terbuka kepada karyawan. Berikan feedback yang jelas dan spesifik tentang berbagai hal terkait karyawan selama bekerja, mulai dari perilaku hingga kinerja mereka.

Hindari feedback yang bersifat subjektif atau emosional. Pastikan feedback yang diberikan berdasarkan fakta, data dan bukti yang ada. Jika ada kesalahan atau kekurangan, jangan takut untuk mengakui dan memberikan solusi agar karyawan dapat memperbaiki diri mereka.

Komunikatif dan Gunakan Bahasa yang Sopan

Hal yang kedua ini sangat penting untuk Anda perhatikan ketika hendak memberikan feedback konstruktif. Agar feedback yang Anda berikan tidak terdengar seperti hal yang negatif, sebagai HRD, Anda harus bisa menciptakan suasana yang tidak tegang dan tidak merasa karyawan sedang di hakimi.

Bentuk sebuah kondisi dimana Anda dan karyawan dapat berbicara dengan bebas dan nyaman. Karyawan juga diperbolehkan untuk menyampaikan pendapat mereka, sehingga dengan ini Anda bisa melihat dari sudut pandang karyawan terkait hal-hal yang perlu mereka improve.

Sebagai seorang HRD yang baik, sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan bahasa yang digunakan saat sedang berbicara dengan karyawan. Gunakan bahasa yang sopan ketika memberikan feedback konstruktif. Hindari bahasa kasar atau bahasa lainnya yang terkesan tidak professional.

Berikan feedback dengan kata-kata positif dan membuat karyawan merasa nyaman sehingga karyawan merasa termotivasi untuk melakukan improvement dan meningkatkan kinerja mereka.

Fokus Pada Masalah, Bukan Pada Karyawan

Kunci dari memberikan feedback konstruktif adalah dengan “menghilangkan” karyawan yang bersangkutan. Ini berarti bukan memecat karyawan, tetapi Anda harus bisa memisahkan antara subjek yang sedang diberikan feedback dengan masalah yang harus diberikan feedback.

Contohnya seperti ketika Anda melihat kinerja seorang karyawan ternyata hasilnya tidak begitu baik dan tidak cukup memenuhi ekspektasi Anda. Jangan langsung mengatakan jika Anda kecewa dengan kinerja mereka. Tetapi Anda bisa memulainya dengan menjabarkan apa yang Anda harapkan dari karyawan tersebut, kemudian sebutkan data atau bukti dari permasalahan yang ada, baru setelah itu Anda bisa memberikan tindakan improvement atau feedback yang bisa dilakukan karyawan untuk meningkatkan performa kerja nya.

Dengan begitu, karyawan tidak akan merasa dihakimi dan merasa jika dirinya tidak worth it untuk berada di perusahaan, dan karyawan dapat tetap termotivasi untuk memperbaiki kinerja mereka.

Tetap Berikan Pengakuan Atas Prestasi Baik Karyawan

Yang terakhir adalah, jangan lupa untuk tetap memberikan apresiasi atau pengakuan atas prestasi-prestasi baik yang dicapai karyawan, sekecil apapun itu. Selain memberikan feedback konstruktif, HRD yang baik juga harus tetap mengapresiasi prestasi yang dicapai oleh karyawan selama bekerja.

Meskipun karyawan Anda belum bisa memenuhi ekpektasi Anda, tapi setidaknya karyawan Anda tetap melakukan sesuatu untuk dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan harapan perusahaan. Maka dari itu, berikan pujian terhadap usaha-usaha yang telah mereka lakukan bagi pertumbuhan perusahaan, sekecil apapun itu.

Karyawan akan jauh lebih merasa termotivasi jika Anda bisa mengapresiasi sekaligus memberikan feedback konstruktif untuk peningkatan kinerja mereka yang lebih baik.

Itulah dia beberapa hal yang bisa Anda lakukan saat memberikan feedback konstruktif bagi karyawan. Ingat, jangan intimidasi karyawan dengan feedback-feedback yang membuat mereka menjadi kehilangan motivasi.

Perbaharui informasi Anda terkait Manajemen Sumber Daya Manusia dan Human Resource hanya di Master Kinerja. Ikuti juga program training eksklusif bersertifikasi negara, Sertifikasi Human Resource Manager bersama Master Kinerja dan BNSP. Klik disini untuk dapatkan informasi lebih lanjut.

Post a Comment