
Mempertahankan Talenta Terbaik dengan Grading Jabatan yang Tepat
Pelajari cara menentukan grading jabatan (job grading) untuk menciptakan struktur gaji yang adil dan transparan dalam organisasi. Simak langkah-langkah serta metode yang dapat diterapkan!
Dalam manajemen sumber daya manusia, sistem grading jabatan (job grading) memainkan peran penting dalam menentukan level pekerjaan berdasarkan tanggung jawab, keterampilan, dan dampaknya terhadap organisasi. Dengan sistem ini, perusahaan dapat menetapkan struktur gaji yang adil, menghindari kesenjangan upah, serta meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang konsep job grading, manfaatnya bagi perusahaan, serta langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk menyusun sistem grading jabatan yang efektif. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, organisasi dapat menciptakan struktur karir yang lebih teratur dan kompetitif.
Daftar Isi
1. Pengertian Grading Jabatan (Job Grading)

Job grading adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan pekerjaan berdasarkan kompleksitas tugas, tanggung jawab, keterampilan, serta dampaknya terhadap perusahaan. Sistem ini membantu perusahaan dalam menetapkan struktur gaji dan jalur karir yang jelas bagi karyawan.
Baca juga : Workforce Planning Bikin SDM Makin Produktif |
2. Pentingnya Job Grading dalam Organisasi
Implementasi job grading dalam organisasi memiliki berbagai manfaat, antara lain:
- Membantu Penetapan Gaji yang Adil → Menghindari kesenjangan upah dan memastikan keseimbangan kompensasi.
- Meningkatkan Transparansi dan Kejelasan Karir → Karyawan memahami jalur promosi dan perkembangan karir mereka.
- Mempermudah Rekrutmen dan Retensi Karyawan → Menarik talenta terbaik dengan struktur kompensasi yang kompetitif.
- Meningkatkan Efisiensi Organisasi → Memastikan kesesuaian antara peran dan tingkat tanggung jawab yang diberikan.
3. Langkah-Langkah Menentukan Grading Jabatan

Berikut adalah langkah-langkah dalam menentukan grading jabatan:
1. Melakukan Analisis Jabatan (Job Analysis)
Mengumpulkan data tentang setiap jabatan untuk memahami tugas utama, tanggung jawab, serta keterampilan yang dibutuhkan.
2. Menentukan Faktor Evaluasi Jabatan
Menggunakan kriteria tertentu seperti:
- Keterampilan & Pendidikan
- Tanggung Jawab & Wewenang
- Kompleksitas Pekerjaan
- Dampak terhadap Organisasi
3. Memilih Metode Job Grading
Menentukan metode yang sesuai untuk mengelompokkan pekerjaan berdasarkan tingkatannya.
4. Menentukan Rantai Komando dan Lini Komunikasi
Mengatur bagaimana alur komunikasi dan pelaporan dalam organisasi berlangsung.
5. Menyusun Skema Job Grading dalam Bagan
Membuat visualisasi hierarki jabatan agar mudah dipahami oleh seluruh anggota tim.
6. Evaluasi dan Penyesuaian Berkala
Melakukan review terhadap sistem grading agar tetap relevan dengan perkembangan organisasi.
4. Metode yang Digunakan dalam Job Grading

Berikut beberapa metode yang dapat diterapkan:
1. Metode Ranking
- Menyusun jabatan dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
- Cocok untuk organisasi dengan sedikit jabatan.
2. Metode Klasifikasi (Classification Method)
- Mengelompokkan pekerjaan ke dalam beberapa kelas atau level.
- Contoh: Level Junior, Mid-level, Senior, dan Executive.
3. Metode Poin (Point Factor Method)
- Memberikan skor pada setiap jabatan berdasarkan faktor evaluasi.
- Lebih objektif karena berbasis angka.
4. Metode Benchmarking
- Membandingkan jabatan dengan standar industri atau organisasi lain.
- Membantu perusahaan menetapkan skala gaji yang lebih kompetitif.
5. Menentukan Skala Gaji Berdasarkan Job Grading
Setelah jabatan dikelompokkan, perusahaan dapat menetapkan skala gaji yang sesuai dengan mempertimbangkan:
- Standar industri dan pasar tenaga kerja
- Kemampuan finansial perusahaan
- Kebijakan internal terkait penggajian dan insentif
6. Contoh Job Grading dalam Organisasi
Grade | Jabatan | Rentang Gaji |
---|---|---|
G1 (Entry Level) | Admin, Customer Service | Rp5 – Rp8 juta |
G2 (Junior Level) | Supervisor, Marketing Executive | Rp8 – Rp12 juta |
G3 (Mid-Level) | Manager, Senior Analyst | Rp12 – Rp20 juta |
G4 (Senior Level) | Senior Manager, Head of Department | Rp20 – Rp35 juta |
G5 (Executive Level) | Direktur, C-Level (CEO, CFO, COO) | Rp35 – Rp100 juta+ |
Kesimpulan
Job grading adalah alat yang sangat berguna dalam pengelolaan sumber daya manusia, membantu organisasi dalam menentukan struktur jabatan dan sistem kompensasi yang adil. Dengan menggunakan metode yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan gaji yang sesuai dengan tanggung jawab dan kontribusinya.
Menerapkan job grading dengan baik tidak hanya meningkatkan efisiensi internal tetapi juga membantu menarik dan mempertahankan talenta terbaik dalam perusahaan. Pastikan untuk melakukan evaluasi berkala agar sistem ini tetap relevan dengan perkembangan industri dan kebutuhan organisasi.
Jika Anda masih bingung seputar Analisis dan Desain Organisasi, Anda bisa ikut program Sertifikasi HR Manager untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian HR Manager. Dapatkan juga informasi menarik lainya di Instagram Master Kinerja.
Ditinjau oleh : Dr. Tri Utomo Wiganarto, MM