Psikotes Dalam Interview Kerja Masih Penting, Ini Alasannya!
Psikotes dalam interview kerja nyatanya masih dibutuhkan perusahaan untuk memilih mana kandidat yang terbaik dan tepat untuk mengisi posisi kosong di dalam perusahaan. Tes psikotes dalam interview kerja rupanya masih dibutuhkan untuk menilai kecenderungan perilaku seorang individu secara psikologis agar mampu melihat kelebihan serta kekurangan individu apakah potensial untuk perusahaan atau tidak.
Tes psikotes pun standar nya sudah teruji dan dapat digunakan untuk mengukur potensi seseorang dan bersifat objektif sehingga tak heran jika banyak perusahaan masih menganggap tes psikotes dalam interview kerja masih dianggap relevan untuk dilakukan pada saat proses rekrutmen.
Psikotes sendiri tidak hadir untuk tujuan formalitas semata, namun juga untuk melihat hal-hal yang tidak bisa terlihat dan hanya bisa dibuktikan oleh tes psikotes, yakni kepribadian dan sifat dari seorang individu tersebut.
Ambilah contoh kasus ada seorang kandidat yang memiliki pengalaman kerja yang related dengan posisi yang sedang dicari dan secara skill teknik, ia merupakan seseorang yang mumpuni bahkan ia menduduki posisi manajerial di pekerjaan terakhirnya. Namun, ketika dilakukan psikotes dalam interview kerja oleh tim HRD, ternyata diketahui bahwa ia bukanlah sosok yang pandai untuk menyelesaikan masalah, skill komunikasi nya pun belum efektif sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan banyak kesalahpahaman saat bekerja bersama tim dan ini tentu akan mengangggu output kerja yang tidak sesuai ekspektasi perusahaan.
Disinilah peran tes psikotes dalam interview kerja di anggap penting, karena mendapatkan kandidat yang terbaik bukan hanya berbicara tentang technical skills atau segudang keahlian yang mereka punya. Namun, lebih kepada menemukan kandidat dengan kepribadian, soft skills, karakter serta prinsip yang tidak bersebrangan atau bertentangan dengan budaya perusahaan.
Selain itu, ada lagi hal yang membuat psikotes dalam interview kerja masih relevan dilakukan di proses rekrutmen. Baca artikel ini sampai habis.
Mengukur Potensi Kecerdasan Calon Karyawan
Kecerdasan seorang kandidat bukan hanya di tentukan oleh kecerdasan intelegensi (IQ) nya saja, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual (EQ) nya pun penting. Tingkat IQ yang baik diperlukan agar kandidat dapat melakukan pekerjaan dengan benar dan efektif serta memecahkan masalah yang mungkin akan dihadapinya saat bekerja.
Sedangkan tingkat EQ digunakan untuk kandidat dalam menghadapi berbagai kasus utamanya yang berkaitan dengan soft skills seperti kemampuan negosiasi, mendelegasi pekerjaan, decision taker/maker dan sebagainya.
Mengenali Kepribadian Calon Karyawan
Tes psikotes dalam interview kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui psikis kandidat. Saat proses interview, kandidat yang datang sadar bahwa dirinya hadir untuk di wawancara oleh tim HRD perusahaan. Ia pasti akan melakukan yang terbaik untuk menampilkan sosok dengan versi terbaik dirinya di depan recruiter atau seseorang yang mewawancaranya.
Inilah yang terkadang membuat recruiter kesulitan untuk melihat sisi psikis yang asli dari kandidat. Hadirnya tes priskotes membantu recruiter untuk melihat dan mengenali kepribadian kandidat, apakah nantinya kandidat dapat bekerja dengan baik di perusahaan, dapat berkontribusi baik bagi perusahaan atau tidak.
Memprediksi Performa Kerja Calon Karyawan
Performa kerja seseorang pastilah berbeda. Ada karyawan yang bisa bekerja dengan baik ketika ditempatkan dalam tim, namun ada juga karyawan yang justru lebih bisa bekerja dengan baik ketika ia bekerja secara individu.
Melakukan tes psikotes dalam interview kerja dalam membantu recruiter untuk memprediksi performa kerja calon karyawan sehingga recruiter dan manajemen dapat membantu menempatkan mereka di posisi yang tepat. Sehingga dengan ini, manajemen dapat memperkirakan produktivitas calon karyawan dan turnover nantinya.
Mengetahui Psikodinamika Calon Karyawan
Psikodinamika merupakan dasar dari teori psikologi atau teori kepribadian yang dapat membantu menganalisis dasar-dasar kepribadian seseorang dengan tepat. Namun, Psikodinamika ini tidak hanya berbicara tentang kepribadian saja, namun juga meliputi hal lain seperti perasaan dan emosi terutama ketika kandidat menghadapi suatu masalah atau tantangan.
Dengan tes psikotes dalam interview kerja, Anda dapat melihat gambaran bagaimana sifat dan sikap kandidat saat bekerja di dalam organisasi nanti jika mereka di terima bekerja. Lalu, Anda juga bisa mengukur sifat apa saja yang sekiranya perlu di pelajari dan di biasakan oleh kandidat ketika ia bekerja di perusahaan.
Itulah manfaat dari tes psikotes dalam interview kerja yang mana ini menjadi alasan mengapa sampai saat ini psikotes dalam interview kerja masih dianggap relevan untuk terus dilakukan dalam proses rekrutmen.
Setelah mendapatkan hasil tes psikotes, perusahaan akan mampu merencanakan rencana pengembangan program pelatihan yang tepat bagi karyawan mereka karena mereka telah mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan karyawan.
Perbaharui selalu informasi Anda tentang Manajemen Sumber Daya Manusia dan Human Resource hanya di Master Kinerja. Jangan lupa juga ikuti training eksklusif bersertifikasi negara bersama BNSP di Sertifikasi Human Resource Manager bersama Master Kinerja dan BNSP. Klik disini untuk informasi lebih lanjut.