Resesi Ekonomi 2020 Terhadap Bisnis UMKM

Di saat ini mungkin hampir seluruh negara di dunia sedang mengalami resesi terutama dengan adanya virus Covid-19. Negara yang terancam mengalami resesi diantaranya Singapura, Australia, Inggris dan masih banyak lagi negara lainnya. Namun, apa arti dari resesi itu sendiri? Resesi dapat diartikan sebagai kemerosotan atau suatu kondisi dimana produk domestik bruto mengalami penurunan selama dalam jangka waktu berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun. 

Dampak terbesar dari resesi tentu dirasakan oleh para pelaku bisnis. Menurunnya perekonomian di Indonesia membuat para pelaku bisnis khusunya bisnis kecil dan menengah banyak yang harus gulung tikar serta industri besar yang harus merumahkan sebagian karyawannya. Sehingga angka pemutusan hubungan kerja (PHK) akan semakin meningkat. 

Ada tiga jenis industri yang terkena dampak resesi antara lain: 

Sektor Finansial 

Sektor finansial menjadi salah satu binsi yang terkena dampak resesi ekonomi. Resesi di sektor finansial disebabkan oleh banyaknya bisnis yang bergantung pada system keuangan perbankan, seperti perusahaan investasi maupun perumahan. 

Sektor Travel 

Resesi yang dialami sektor travel disebabkan oleh tingginya pembatalan dan penguran jadwal liburan baik perorangan ataupun kelompok. 

Sektor Kontruksi 

Sektor ini menjadi salah satu bisnis yang mengalami dampak paling besar dari resesi. Terakhir pada tahun 2013 sendiri setidaknya terdapat 2,3 juta pegawai yang harus dirumahkan dan jumlah proyek mengalami penurunan hingga 40%. 

Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab resesi: 

  1. Adanya goncangan ekonomi secara tiba-tiba 

Suatu goncangan ekonomi secara tiba-tiba ini menjadi penyebab resesi di suatu Negara. Salah satu contoh dari kondisi seperti ini ialah yang sedang dialami sekarang yaitu pandemic Covid-19. 

  1. Utang yang berlebihan 

Ketika bisnis individu dan perorangan terlalu banyak mengambil hutang dan biaya pelunasan yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan terlambatnya untuk membayar hutang tersebut. Dari keterlambatannya untuk melunasi hutang tersebut akan berujung mengakibatkan bangkrut, kerugian, sampai mengubah kondisi perekonomian. 

  1. Banyaknya inflasi 

Inflasi dapat diartikan sebagai tren harga yang stabil dan naik seiring waktu. Inflasi bukan suatu hal yang buruk namun dapat menjadi hal yang berbahaya jika berlebihan. 

  1. Banyaknya Deflasi 

Jika inflasi ialah kenaikkan harga, maka deflasi ialah penurunan harga yang dapat menyebabkan upah berkontraksi sehingga dapat menekan harga.

Dilansir dari Kompas.com (6/8/20) menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia ada pada kuarta II-2020 atau minus yang mencapai 5,32%. Yang mana angka tersebut secara kuartal ekonomi terkontraksi sebanyak 4,19% dan secara kumulatif sebanyak 1,26%. 

Jadi, jika dilihat dari indikator tersebut (pertumbuhan ekonomi) dapat diartikan bahwa saat ini Indonesia belum dikategorikan kedalam resesi. 

Post a Comment