Tekan Angka Turnover dengan Kenali Karakter Kerja Karyawan Milenial

Karakter kerja karyawan milenial sangat penting untuk diperhatikan para HRD ketika mereka melakukan proses rekrutmen. Di era digital seperti saat ini, kehadiran karyawan milenial di dunia kerja semakin signifikan.

Sebagai contoh, PT. Astra International, Tbk, sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang otomotif, diungkapkan oleh Indonesian Milenial Report tahun 2019 bahwa saat ini pegawai milenial yang bekerja di perusahaan mereka sudah mencapai 70% dari 250 ribu karyawan nya. Dari fakta ini, kita bisa melihat bahwa banyak perusahaan sudah banyak mengubah cara berbisnis mereka dan menyesuaikannya dengan perkembangan generasi milenial saat ini.

Banyak perusahaan mulai merekrut karyawan milenial karena karakter kerja karyawan milenial yang bisa membantu pertumbuhan perusahaan lebih efisien, efektif dan berdaya saing tinggi. Generasi milenial dapat membawa pola pikir dan gaya kerja yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Meskipun karyawan milenial memiliki keunggulan pada ketertarikan mereka pada perkembangan teknologi, namun di sisi lain, karakter kerja karyawan milenial juga memiliki sisi negatif yang bisa menjadi ancaman untuk perusahaan di kemudian hari. Seperti salah satu nya adalah turnover.

Turnover menjadi salah satu ancaman dari karakter kerja karyawan milenial yang dianggap senang mengeksplorasi diri dan tidak suka bekerja di satu tempat. Tentu saja, karakter kerja karyawan milenial yang seperti ini tidak bisa dibiarkan karena nantinya akan sangat berpengaruh pada produktivitas dan stabilitas perusahaan.

Oleh karena itu, sebagai bagian yang mengelola Manajemen Sumber Daya Manusia, Anda harus paham terlebih dahulu karakter kerja karyawan milenial seperti apa, sebelum Anda merekrut mereka. Seperti apa sajakah karakter kerja karyawan milenial? Simak ulasan nya di bawah ini.

Technology-Savvy

Karakter kerja karyawan milenial yang pertama adalah pekerja generasi milenial tumbuh dan terbiasa dengan perkembangan teknologi yang pesat. Mereka terampil dalam penggunaan teknologi dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan digital.

Mereka sering menggunakan media sosial, berkomunikasi melalui platform digital dan mencari solusi teknologi untuk mempermudah pekerjaan mereka. Karyawan milenial dapat memberikan kontribusi berharga dalam hal inovasi teknologi di tempat kerja.

Senang Eksplorasi Karir

Karakter kerja karyawan milenial yang kedua adalah kecenderungan mereka mengeksplorasi karir. Pekerja dari generasi milenial senang untuk menjelajahi kesempatan karir baru yang lebih tinggi dan lebih baik. Generasi milenial sering mencari tantangan dan pengalaman yang beragam.

Mereka tidak ragu untuk mencoba pekerjaan baru jika merasa tidak puas atau tertarik dengan peluang yang lebih baik. Karakter kerja karyawan milenial inilah yang bisa menjadi ancaman bagi perusahaan, meskipun di satu sisi, karakter kerja karyawan milenial lainnya bisa membantu menumbuhkembangkan perusahaan.

Mengedepankan Fleksibilitas Kerja

Karakter kerja karyawan milenial yang ketiga adalah senang bekerja secara fleksibel. Karyawan generasi milenial banyak yang sudah mulai tidak tertarik dengan gaya bekerja traditional seperti datang ke kantor dan bekerja sesuai dengan waktu yang telah di tentukan, biasanya dimulai dari jam 8 pagi sampai 5 sore.

Mereka senang dengan gaya bekerja dengan jarak jauh atau remote working sehingga mereka dapat menyeimbangkan waktu bekerja dengan waktu untuk kehidupan pribadi dengan baik. Maka dari itu, Work Life Balance sangat menjadi pedoman para karyawan milenial dalam mempertahankan karakter kerja karyawan milenial agar mereka dapat bekerja dan melakukan aktivitas pribadi dengan produktif.

Keterampilan Multitasking

Multitasking merupakan karakter kerja karyawan milenial yang sangat disukai dan dibutuhkan perusahaan saat ini. Generasi milenial seringkali memiliki kemampuan multitasking yang baik. Mereka dapat dengan efisein melakukan beberapa tugas sekaligus dan beradaptasi dengan cepat dengan perubahan prioritas.

Karyawan milenial cenderung terbiasa dengan lingkungan yang cepat dan dinamis, dan dapat dengan mudah beralih antara tugas-tugas yang berbeda.

Senang Dilibatkan dan Kolaboratif

Generasi milenial cenderung memiliki karakter kerja yang aktif, baik itu aktif dalam bersosialisasi di lingkungan kerja maupun dengan pekerjaan. Mereka senang jika diberikan peran yang berarti dan ingin berkontribusi dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Karyawan milenial sangat senang di ikutsertakan dalam berbagai hal, senang berpikir inovatif dan berkolaborasi. Mereka cenderung mencari ruang untuk berbagi ide, memberikan umpan balik dan terlibat dalam proyek yang menantang.

Kelima karakter kerja karyawan milenial di atas ini penting untuk dikenali manajemen, tak terkecuali tim Human Resource sehingga mereka memahami karakteristik karyawan milenial dan tahu bagaimana cara mengelola karyawan milenial dengan pendekatan yang sesuai.

Dengan memahami nilai-nilai, kebutuhan, dan aspirasi mereka, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang memadai dan memaksimalkan potensi karyawan milenial sehingga tingkat turnover dapat ditekankan.

Ikuti selalu informasi ter-update tentang bisnis dan Human Resource hanya di Master Kinerja. Jangan lupa untuk daftarkan diri Anda di Batch 10 program Sertifikasi Human Resource Manager. Klik disini untuk mengikuti pelatihan sertifikasi nya.

Post a Comment