Strategi Membangun Work Engagement, Jaga Performa Karyawan Milenial

Membangun work engagement apalagi di dunia pekerjaan dimana kini di dominasi oleh para karyawan-karyawan milenial tidaklah semudah yang dibayangkan. Bahkan kesulitan yang dihadapi perusahaan Indonesia saat ini, sudah dirasakan lebih dulu oleh berbagai negara lainnya. Level work engagement di beberapa negara seperti salah satunya di negara adidaya, Amerika Serikat, hanya sebesar 15% karyawan milenial yang terlibat secara penuh atau engage dengan perusahaan tempat mereka bekerja.

Terlihat dari persentase tersebut, banyak perusahaan kesulitan untuk membangun work engagement pada karyawan-karyawan milenial. Sama hal nya dengan yang terjadi di Indonesia. Bahkan perusahaan-perusahaan BUMN pun memiliki persentase rendah untuk level work engagement para karyawan milenial nya, hanya sekitar 20%. Padahal, perusahaan BUMN di Indonesia 50-60% sudah diisi oleh para pekerja milenial.

Membangun work engagement sangat penting dilakukan karena akan memberikan keuntungan bagi organisasi maupun perusahaan. Sejumlah studi bahkan menemukan bahwa dengan membangun work engagement yang baik akan memberikan dampak positif pada kinerja organisasi, memberikan keuntungan lebih banyak untuk perusahaan (profitable), konsumen lebih puas dan loyal serta karyawan lebih sejahtera dan sehat baik secara fisik maupun mental.

Generasi milenial akan menjadi mendominasi perusahaan di masa depan. Tentu saja, alasan ini terjadi karena perusahaan memerlukan karyawan dari generasi milenial untuk membantu meningkatkan daya saing mereka di era teknologi dan digital saat ini. Kita tahu bahwa generasi milenial adalah generasi yang melek teknologi, mampu bekerja multitasking dan fleksibel.

Namun, di sisi lain, karyawan milenial juga memiliki level work engagement yang lebih rendah karena karakteristik mereka yang fleksibel dan tak senang jika terlalu di kekang. Lalu, pertanyaannya. Bagaimana cara seorang HR membangun work engagement yang baik dan tepat untuk karyawan milenial agar mereka tidak kehilangan performa kerja nya? Simak ulasannya di bawah ini.

Komunikasi yang Efektif dan Terbuka

Komunikasi yang baik adalah kunci dalam membangun work engagement. HR perlu memastikan adanya saluran komunikasi yang terbuka dan jelas antara manajemen dan karyawan milenial. Hal ini mencakup memberikan umpan balik secara teratur, menyediakan saluran komunikasi yang mudah diakses, dan mengadakan pertemuan atau diskusi untuk memfasilitasi dialog.

Dengan komunikasi yang efektif, HR dapat menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa didengar dan dipahami. Ini membantu membangun kepercayaan dan keterlibatan yang kuat.

Memberikan Kesempatan untuk Memegang Sebuah Tanggung Jawab

Selanjutnya, HR dapat memberikan mereka tanggung jawab yang relevan dengan keahlian mereka dan memberikan kebebasan dalam mengambil keputusan. Ini akan membantu meningkatkan rasa memiliki terhadap pekerjaan mereka dan memotivasi mereka untuk berkinerja lebih baik.

Dengan memberikan kesempatan untuk memegang sebauh tanggung jawab kepada karyawan, HR memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang dan berkontribusi secara signifikan dalam lingkungan kerja. Dengan begitu, Anda bisa membangun work engagement pada karyawan.

Pengembangan Karir dan Peluang Pertumbuhan Diri (Upskilling)

Karyawan milenial cenderung sennag kesempatan untuk pengembangan karir dan pertumbuhan pribadi. HR dapat menyediakan program pengembangan karyawan, pelatihan, mentoring, atau jalur karir yang jelas untuk membantu mereka merencanakan masa depan mereka di perusahaan. Dengan adanya peluang pertumbuhan, karyawan akan merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik.

Dengan menawarkan peluang pengembangan karir, HR dapat memastikan bahwa karyawan merasa didukung dan dihargai dalam perjalanan karir mereka sehingga mereka akan lebih senang untuk terus terlibat dengan perusahaan.

Pengakuan dan Penghargaan yang Transparan

Selanjutnya, cara yang bisa Anda lakukan untuk membangun work engagement adalah memberikan penghargaan dengan se adil-adil nya. Karyawan milenial cenderung memberikan perhatian pada pengakuan dan penghargaan atas kontribusi mereka. HR dapat mengimplementasikan program pengakuan karyawan yang adil dan transparan, memberikan penghargaan atau insentif yang sesuai, dan menghargai kontribusi mereka secara terbuka. Dengan memberikan pengakuan yang tepat, karyawan akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berkinerja.

Dengan memberikan pengakuan yang transparan, HR menciptakan budaya di mana karyawan merasa dihargai dan terdorong untuk memberikan kontribusi terbaik mereka.

Penggunaan Teknologi yang Canggih

Terakhir, untuk membangun work engagement pada karyawan milenial adalah mmeberikan fasilitas terbaik dalam hal teknologi. Karyawan milenial terbiasa dengan teknologi yang maju. HR dapat memanfaatkan teknologi untuk memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, dan akses informasi yang lebih baik. Misalnya, menggunakan platform digital, aplikasi mobile, atau sistem manajemen kinerja berbasis online dapat membantu mempermudah proses kerja dan meningkatkan efisiensi.

Dengan memanfaatkan dan memberikan berbagai fasilitas teknologi yang canggih, HR menciptakan pengalaman kerja yang lebih efisien dan produktif bagi karyawan milenial.

Itulah dia beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan strategi-strategi ini dalam pengelolaan HR akan membantu membangun work engagement yang tinggi pada karyawan milenial. Penting bagi HR untuk memahami karakteristik dan kebutuhan karyawan milenial, serta beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di dunia kerja saat ini.

Dengan membangun work engagement yang kuat, perusahaan dapat mengoptimalkan potensi karyawan, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Ikuti selalu informasi ter-update tentang bisnis dan Human Resource hanya di Master Kinerja. Jangan lupa untuk daftarkan diri Anda di Batch 10 program Sertifikasi Human Resource Manager. Klik disini untuk mengikuti pelatihan sertifikasi nya.

Post a Comment