Tips Memberikan Feedback yang Efektif dan Tidak Menghakimi Karyawan

Umpan balik kinerja atau performance feedback adalah salah satu mata rantai yang penting dalam mengelola kinerja karyawan. Performance feedback membahas apa yang dilakukan karyawan dengan benar dan apa yang masih perlu diperbaiki. Performance feedback bukanlah untuk menghakimi karyawan atau menjadi sarana untuk memberikan instruksi baru bagi karyawan. Berikut ini adalah strategi dalam memberikan feedback yang efektif:

Pelajari cara menjadi pemimpin yang milenial.

1. Fokus pada hasil dan perilaku

Feedback perlu membahas hasil dan perilaku yang diharapkan dari seorang karyawan. Hasil dan perilaku ini tergambar dengan jelas di dalam sasaran kerja dan setiap indikatornya. Bahaslah hasil-hasil dan perilaku yang tergambar dalam pekerjaannya. Dengan fokus pada kedua hal ini upaya bimbingan Anda juga akan lebih fokus dan tidak melebar ke mana-mana.

2. Seimbang

Dari data hasil pengukuran kinerja bahaslah apa yang telah karyawan capai dengan baik dan pujilah mereka atas pencapaian tersebut. Lalu bahas pula indikator kinerja apa yang belum mereka capai dengan baik dan carilah pemecahan masalahnya bersama-sama. Umpan balik hendaknya tidak sekedar membahas kekurangan karyawan.

Baca juga: Apakah Anda Sebagai Atasan Sudah Bersikap Adil Kepada Semua Karyawan? Terapkan 7 Strategi Ini

3. Obyektif

Feeback perlu membahas data kinerja yang obyektif. Itulah mengapa penilaian kinerja berbasis KPI (huruf besar) menjadi sangat penting. Alat pengukuran kinerja tersebut memungkinkan Anda mengetahui apakah karyawan telah bekerja sesuai harapan Anda atau belum. Skor kinerja mereka perlu benar-benar obyektif atau akurat.

4. Spesifik

Gunakanlah bahasa-bahasa yang spesifik saat membahas kinerja. Jangan katakan “Anda kurang komitmen dalam bekerja,” tapi katakanlah “Selama bulan ini Anda dua kali terlambat menyerahkan laporan mingguan.” Itu lebih spesifik dan jelas. Hindari menggunakan kata-kata; sering, selalu, jarang, kadang-kadang, bagus, cukup bagus, bagus sekali, baik, buruk dan lain-lain. Lebiih baik tunjukkan saja data kinerja yang Anda miliki. Data kinerja yang terkuantifikasi tidak akan membingungkan karyawan Anda.

Baca juga: Apakah Anda Termasuk Pemimpin Kolaboratif yang Mampu Bangun Super Team?

5. Segera

Feedback terhadap perilaku tertentu dari karyawan yang sangat memengaruhi kinerja sebaiknya dilakukan tidak terlalu lama dari hari kejadiannya. Bila perilaku karyawan itu positif dan Anda kuatkan dengan apresiasi yang segera, ada kemungkinan karyawan akan mempertahankan perilaku positif tersebut. Begitupun jika perilaku negatif yang terjadi maka Anda berpeluang merubah perilaku negatif karyawan dengan teguran tepat pada waktunya sebelum perilaku tersebut menjadi lebih kronis. Bayangkan bila suatu perilaku terjadi tiga bulan yang lalu Anda membahas perilaku itu sekarang apakah karyawan masiih mengingatnya dengan baik? Feedback yang terlambat akan terasa basi dan tidak menciptakan dorongan. Lagipula bila sudah terlalu terlambat Anda akan lebih sulit untuk memperbaiki perilaku negatif yang terjadi.

Baca juga: Tindakan Seperti Apa yang Akan Anda Lakukan Jika Menghadapi Karyawan Anda yang Bermasalah?

Performance feedback akan meningkatkan efektivitas coaching yang Anda lakukan. Jika feedback Anda obyektif, karyawan akan lebih terbuka di dalam langkah bimbingan yang berikutnya. Dengan memberikan umpan secara jujur, Anda mendorong karyawan untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya. Ini membangun irama akuntabilitas. Setiap karyawan yang merasa bertanggung jawab terhadap kinerjanya cenderung akan memperlihatkan hasil kerja yang lebih baik di masa depan. Jika Anda membiarkan karyawan tanpa pertanggungjawaban kinerja, maka tingkat keterlibatan mereka akan rendah. Mereka tidak termotivasi untuk mengubah kinerjanya.

Post a Comment