Resesi Indonesia Tahun 1998 VS 2020
Seperti yang dikatakan Menkopolhukam Mahfud MD, Indonesia dipastikan akan mengalami resesi pada bulan September atau kuartal ketiga tahun 2020. Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang sebesar 99,9 persen hadapi resesi ekonomi. Untuk Indonesia sendiri, resesi ini bukanlah kejadian yang terjadi pertama kalinya. Sebelumnya Indonesia pernah mengalami resesi 22 tahun yang lalu pada tahun 1998. Lantas hal ini menjadi pertanyaan apa perbedaan resesi di Indonesia pada tahun 1998 dengan 2020? Artikel ini akan membahasnya sampai tuntas.
Apa Itu Resesi?
Mungkin sebagian dari kamu masih kebingungan mengartikan resesi. Resesi sendiri dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana ekonomi negara mengalami penurunan dalam kuartal berturut-turut. Faktor utama dari resesi adalah suku bunga tinggi, deflasi, dan guncangan ekonomi.
Resesi 1998
Tahun 1998 tepatnya 22 tahun yang lalu Indonesia mengalami krisis ekonomi yang bermula disebabkan oleh menurunnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Krisis ekonomi ini membuat banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Di waktu yang bersamaan pula selain krisis ekonomi, Indonesia mengalami krisis politik. Banyak kalangan mendorong turunnya Soeharto sebagai Presiden Indonesia. Dari kejadian itu mengakibatkan pengangguran yang sangat banyak, daya beli konsumen menurun, dan hilangnya kepercayaan masyarakat di masa depan. Selain itu juga menurut Detik.com sepanjang tahun 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia ada pada titik minus 13,8. Serta inflasi meningkat sampai 77% yang mana ini merupakan nilai tertinggi dalam beberapa puluh tahun kebelakang. Tahun 1998 sendiri menjadi periode paling buruk dan kacau yang terjadi dalam sejarah Indonesia modern.
Resesi 2020
Berbeda dengan 22 tahun lalu, resesi Indonesia tahun ini utamanya disebabkan oleh pandemi virus Covid-19 yang telah banyak merugikan juga menewaskan ratusan ribu orang sampai saat ini. Jika tahun 1998 krisis ekonomi ini berdampak kepada negara sekitar Asia, resesi tahun 2020 ini hampir dialami oleh lebih 200 negara yang terkena dampaknya. Pertumbuhan ekonomi alami penurunan hingga 2,97 persen pada kuartal pertama 2020 dan diperkirakan kuartal kedua akan lebih rendah lagi. Dampak nyata dari resesi tahun 2020 juga dirasakan para pemilik perusahan bisnis yang harus melakukan PHK dan meningkatnya jumlah pengangguran. Sebagian pihak berpendapat bahwa ekonomi akan mulai pulih pada tahun 2021 atau sampai vaksin ditemukan.
Baca juga: Resesi Di Depan Mata? Inilah yang Bisa Kamu Lakukan Agar Finansial Tetap Aman